Connect with us

Feature

YKS, Yayasan Kesehatan untuk Semua

Published

on

Jayakarta News – Mansetus langsung tancap gas dengan gagasan mewujudkan ambulans motor, demi aksi kemanusiaan di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Ia menyusun strategi dan lantas mengeksekusinya.   

Semua proses tahapan dijalani, setapak demi setapak, namun pasti. Awalnya ia mendirikan Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS). Segala tetek bengek untuk kepentingan legal formal ia urus. Tahun 2002, ambulans motornya siap meluncur, mengantarkan pasien menuju Puskesmas atau sebaliknya membawa petugas kesehatan mendatangi rumah-rumah warga.    

Mansetus beruntung, pendukung gagasannya berdatangan sambung menyambung. “Banyak komunitas merespon positif ide menghadirkan Ambulans Motor ini,” tuturnya. Aneka bantuan itu tak datang begitu saja selayaknya hujan mengguyur bumi. Kerjasama dengan organisasi atau komunitas sepeda motor ia bangun. Mansetus bekerja keras membuat dan menyodorkan proposalnya ke berbagai pihak hingga ke manca negara. Kerja keras itu tumbuh dari lubuk hati yang bersih, tanpa pamrih.

Baca: Tentang Gaji yang Tak Pasti

Di awal program, YKS mendapat bantuan 12 unit sepeda motor dari komunitas motor Abate of Indiana, Abate of Alaska, Abate of Suburban Chapter. Komunitas Millennium Rider mereka tunjuk untuk mengucurkan bantuan motor itu. “Selanjutnya, bantuan kami terima dari Overland Magazine, Forum Tiger 8000 Inggris yang didonasikan melalui Motorcycle Outreach Inggris, Astra Indonesia, AusAid melalui program AIPMNH, Shell Indonesia dan Kedutaan Jepang di Indonesia,” papar Mansetus. 

Instansi terakhir, Kedutaan Besar Jepang, mendonasikan 11 unit sepeda motor dan tiga unit mobil ambulans yang baru dioperasikan November 2019. “Mobil ambulans itu tidak kami minta, mereka memberikan begitu saja,” imbuhnya.

Mansetus mengakui, hampir semua bantuan yang diterima YKS berasal dari komunitas asing. Hanya Astra donatur yang berasal dari negeri sendiri. Ada satu lagi, Yamaha. Yamaha memberikan bantuan beberapa unit motor yang boleh dibeli dengan harga pabrik.  

Mansetus memaparkan bahwa tidak satu pun armada ambulans motornya berasal dari pemerintah Indonesia. “Dulu, saya pernah memasukkan proposal ke Pemerintah Kabupaten Sikka, Pemerintah Kota Kupang, dan Kementerian Kesehatan, tetapi mereka tidak menanggapi,” jelas Mansetus. 

Ia mengaku kecewa. Tetapi rasa kecele itu menurutnya tak seberapa. Sebab, semua proposal itu dilayangkan lewat pos, sehingga dirinya tidak pernah berhadapan langsung.

Saat ini YKS mengoperasikan 15 unit ambulans motor dan tiga unit mobil ambulans. Semua armada itu tersebar di lima kecamatan di seputar Kabupaten Flores Timur. Riciannya tiga unit motor di Kecamatan Solor Barat, Kecamatan Wutan Ulumado, dan Kecamatan Adonara Barat, dua unit di Kecamatan Adonara Tengah, satu unit motor di Kecamatan Lewolema. Tiga armada sisanya digunakan untuk kegiatan monitoring dan diseminasi informasi tentang kesehatan dasar. Tiga unit mobil ambulans ditempatkan di Kecamatan Adonara Tengah, Adonara Barat serta Wutan Ulumado.  

Para pengguna ambulans motor YKS adalah petugas kesehatan termasuk bidan, dokter juga perawat yang digaji pemerintah. YKS meminjamkan armada ambulans motornya untuk operasional petugas kesehatan itu, tanpa memungut uang sewa alias gratis. Hanya bahan bakar, oli, dan suku cadang pengganti yang harus dibiayai oleh pemakai. Setiap interval jarak mencapai 2000 km, armada bergerak ke YKS untuk diservis. Biaya servis ini juga gratis. Sementara moda yang sudah tua dilelang untuk membiayai peremajaan motor Begitulah daur kehidupan Ambulans Motor YKS. 

Mansetus bercerita, sampai dengan saat ini YKS masih terkendala dalam hal penyediaan peralatan bengkel, suku cadang kendaraan dan minyak pelumas. Untungnya, Mansetus menerapkan tata kelola bengkel dengan sistem kerusakan minimum. Upaya ini membuat usia motor menjadi lebih lama lantaran jarang terjadi kerusakan. (Ernaningtyas)

TULISAN TERKAIT

Ambulan Motor Mansetus, si Dewa Penyelamat

Tentang Gaji yang tak Pasti

Berkah di Angka Merah

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *