Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Teknologi Smart Water Schneider Electric untuk Hadapi Defisit Air di 2030

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Tahun 2030, dalam kondisi iklim yang sama, masyarakat dunia akan menghadapi defisit air sebesar 40 persen. Keadaan itu lebih buruk  dibanding posisi saat ini. Tren ini disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor:  pertumbuhan populasi dan perubahan demografis, urbanisasi, serta perubahan iklim.

Total populasi dunia diperkirakan tumbuh menjadi 9,7 miliar pada tahun 2050. Pada saat yang sama, konsumsi air meningkat 2,5 persen per tahun lebih cepat dari pertumbuhan populasi dunia. Kondisi ini menuntut pengelolaan air yang efisien dan andal untuk memastikan keberlanjutan ketersediaan air bersih untuk seluruh masyarakat dan makhluk di bumi.

“Industri, dan khususnya sektor air dan air limbah, perlu mencari solusi berkelanjutan dalam pengelolaan siklus air yang memfokuskan pada optimalisasi efisiensi energi, peningkatan sirkularitas dengan membangun kolaborasi dengan sektor lain dan memberikan insentif untuk dekarbonisasi, serta terlibat secara mendalam dengan komunitas masyarakat sekitar,” kata Hedi Santoso, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (16/3).

Sektor air memiliki tantangan ganda dalam menghadapi perubahan iklim. Di satu sisi, dituntut untuk lebih hemat dengan mengurangi konsumsi energi dan mengutamakan penggunaan energi bersih. Di sisi lain, harus mendorong penggunaan air yang lebih efisien baik di sektor pertanian maupun perkotaan melalui kampanye kesadaran masyarakat dan perbaikan teknik pengelolaan termasuk pencegahan kebocoran.

Sejak 2015, World Economic Forum di Davos telah menegaskan krisis air sebagai risiko utama dunia, sektor ini dinilai strategis. Berada pada naungan peraturan yang ketat, perusahaan yang berdedikasi pada pengelolaan dan pasokan air dituntut untuk terus berinvestasi dalam teknologi dan proses pengolahan terbaru, tanpa melalaikan kewajiban untuk menjaga kesinambungan layanan dan keamanan, termasuk keamanan siber,  dari sistem dan fasilitas yang digunakan.

“Sektor air dan air limbah menjadi garda terdepan dalam pengolahan dan penyediaan air bersih dengan pemanfaatan teknologi yang dapat mengurangi biaya operasional, menyediakan kemampuan analisis prediktif, dan mendukung pengambilan keputusan secara real time. Di sinilah Smart Water berperan. Ini bukanlah hal baru, namun dalam beberapa tahun terakhir konsep ini telah menjadi fokus global. Bagaimana teknologi digital dan otomasi berfokus pada pengumpulan dan interpretasi data untuk melakukan semua proses yang membentuk siklus air,” lanjut Hedi.

Solusi Sektor Air

Sustainability (keberlanjutan) merupakan strategi dan misi utama Schneider Electric. Sebagai perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, perusahaan ini mengadopsi pendekatan kolaboratif untuk solusi pengelolaan berbasis lingkungan, mengembangkan produk, solusi, dan layanan yang dapat digunakan oleh perusahaan di berbagai sektor dalam setiap fase perjalanan mereka menuju keberlanjutan.

Schneider Electric telah diakui  sebagai salah satu perusahaan paling berkelanjutan di dunia. Salah satu yang menjadi perhatian perusahaan adalah bagaimana memastikan pabrik  menerapkan efisiensi air dan rencana konservasi .  Schneider mendapat nilai “A” berturut-turut untuk tahun kedua dalam kuesioner CDP Water. Perusahaan ini  juga menjawab seruan untuk melakukan aksi yang dikampanyekan pada peringatan Hari Air Sedunia tanggal 22 Maret dengan terus mengembangkan arsitektur EcoStruxure for Water and Wastewater.  Kegiatan ini telah membantu   klien di lebih dari 150 negara guna menghasilkan air berkualitas tinggi, melakukan purifikasi air limbah yang berkelanjutan, dan efisiensi operasional. 

Arsitektur EcoStruxure for Water and Wastewater ini antara lain mencakup: EcoStruxure Asset Advisor dan EcoStruxure Power Advisor. Ini adalah layanan monitoring proaktif 24/7 berbasis analitik untuk kinerja perangkat-perangkat kritikal dan pengelolaan energi. Menyediakan data real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan cepat, mengoptimalkan kinerja operasional, mengurangi downtime dan meningkatkan efisiensi operasional.

EcoStruxure Maintenance Advisor.  Ini memungkinkan pengoptimalan pemeliharaan sistem untuk mengontrol pasokan dan distribusi air dengan memonitor kesehatan perangkat atau aset secara real-time, memberikan peringatan dini atas kemungkinan terjadinya kerusakan atau kebocoran dan memberikan rekomendasi tindakan korektif.

EcoStruxure Resource Advisor yang menyediakan visibilitas secara real-time terhadap konsumsi sumber daya seperti air, energi, limbah, rantai suplai , dan lainnya di dalam kegiatan operasional.

EcoStruxure Augmented Operator Advisor.  Augmented reality ini berfungsi untuk diagnosis performa perangkat secara instan dan melakukan perawatan tanpa adanya kontak fisik, untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi downtime dan mengurangi biaya operasional.

EcoStruxure Secure Connect Advisor yang memungkinkan facility manager melakukan kontrol jarak jauh terhadap peralatan dan mesin dengan tetap menjaga keamanan sibernya. Ini penting untuk menjaga kecepatan respon tim maintenance dan quality control melakukan trouble shooting terhadap masalah yang terjadi di lapangan  atau di pabrik, dan memantau parameter kinerja di sistem pengolahan dan distribusi air.

“Arsitektur EcoStruxure for Water and Wastewater telah banyak dimanfaatkan pada proyek-proyek pengelolaan air dan air limbah di seluruh dunia antara lain Anglian Water di Inggris, Shuqaiq 3 di Arab Saudi, pabrik pengolahan air limbah di California, dan Herning Water di Denmark. Solusi ini telah terbukti dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen, meningkatkan efisiensi operasional pada instalasi pengolahan air dan jaringan distribusi air hingga 25 persen, dan mengurangi total biaya kepemilikan (TCO) asset hingga 20 persen,” tutup Hedi. (Ernaningtyas)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *