Ekonomi Kreatif
Produk Kuliner Rendang Sangat Potensial Dipromosikan di Pasar Global

JAYAKARTA NEWS – Rendang menjadi salah satu ikon kuliner yang sangat potensial untuk dipromosikan sebagai wajah Indonesia di pasar internasional.
“Dengan keunggulannya yang otentik dan berbasis rempah, rendang menjadi salah satu ikon kuliner yang sangat potensial untuk dipromosikan sebagai wajah Indonesia di pasar internasional,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Menurut Reni, dalam penguatan ekspor produk kuliner Indonesia, rendang berperan penting dalam mendukung program nasional Indonesia Spice Up the World (ISUTW).
Program ini, kata Reni, merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan ekspor bumbu dan makanan olahan Indonesia hingga USD2 miliar, serta memperluas kehadiran restoran Indonesia di mancanegara.
Dalam membangun ekosistem industri rendang yang kuat dan berkelanjutan, Pemerintah Kota Payakumbuh telah memainkan peran yang sangat strategis melalui pembangunan dan pengembangan sentra IKM rendang.
Sentra ini tidak hanya menyediakan fasilitas produksi bersama, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan inovasi melalui program School of Randang, yang mengajarkan teknik memasak rendang secara autentik dan penerapan standar keamanan pangan sesuai tuntutan pasar global.
“Meskipun demikian, pengembangan ekosistem IKM rendang menghadapi berbagai tantangan seperti ketersediaan dan harga bahan baku,” ungkap Reni.
Tantangan lain, tambah Reni, kebutuhan adopsi teknologi produksi agar mutu produk seragam, penerapan standardisasi dan sistem keamanan pangan, serta kebutuhan akan sarana produksi, sanitasi, dan higienitas tenaga kerja pada beberapa pelaku IKM.
Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk dapat menjawab tantangan pengembangan ekosistem IKM rendang.
Reni mengatakan, pihaknya telah mendorong dan melaksanakan berbagai program seperti revitalisasi sentra IKM melalui skema dana alokasi khusus, restrukturisasi mesin dan peralatan produksi, serta fasilitasi sertifikasi keamanan pangan seperti HACCP dan SNI wajib.
Selain itu, lanjut Reni, peningkatan kualitas kemasan produk IKM melalui Klinik Desain Merek Kemas Ditjen IKMA dan Rumah Kemasan di daerah.
Demikian juga peningkatan akses pasar melalui kemitraan dengan sektor horeca, ritel hingga industri menengah dan besar, serta akselerasi bisnis melalui program Indonesia Food Innovation (IFI) yang mendorong inovasi produk berbasis bahan pangan lokal.
“Dengan berbagai program yang kami jalankan itu, IKM rendang dapat mengembangkan potensi, kapasitas dan kualitasnya dalam bersaing di pasar lokal hingga mampu mencari peluang di pasar global,” jelas Reni.
Rendang adalah salah satu jenis produk olahan makanan yang populer di Indonesia bahkan hingga dunia.
Industri penghasil rendang memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan sehingga dapat menopang roda perekonomian masyarakat dan nasional. (yog)