Kabar
Museum Balai Kirti Pamerkan Buku-buku Bung Karno
JAYAKARTA NEWS – Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti sebagai organisasi yang bertugas dalam pengelolaan museum memiliki peran yang sangat penting. Hal ini karena, fungsi museum tidak hanya menyimpan koleksi yang dimiliki, melainkan juga harus mengkomunikasikannya kepada masyarakat sebagai upaya melestarikan memori kolektif bangsa.
Salah satu jenis program publik yang dilaksanakan oleh Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti adalah masyarakat yang mengapresiasi museum. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum, maka pada tanggal 24 November 2020 Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti akan melaksanakan kegiatan pameran yang bertajuk Sukarno dan Buku-bukunya.
Demikian siaran pers yang diterima Jayakarta News dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, hari ini (24/11/2020).
Disebutkan, bahwa tema Sukarno dan Buku-bukunya dipilih, karena selain sebagai seorang Presiden, Sukarno juga dikenal sebagai seorang yang gemar membaca. Ketertarikan Sukarno membaca buku berawal dari perkenalannya dengan Haji Oemar Said Tjokroaminoto (pemimpin organisasi Sarekat Islam) tatkala menempuh pendidikan Hoogere Burgerschool di Surabaya. Di bawah gemblengan Tjokro, pengembangan intelektual Sukarno terpupuk hingga ia menjabat sebagai Presiden. Bahkan setiap pidatonya, Sukarno sering mengutip beberapa kalimat dari koleksi buku yang dimilikinya.
Sukarno sangat kaya akan pengetahuan karena membaca. Untuk itu sebagai upaya menumbuhkan budaya membaca, sekaligus melestarikan memori kolektif bangsa melalui museum. Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti bekerjasama dengan redaksi Historia.Id membuat pameran daring terkait dengan koleksi buku-buku Sukarno.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini antara lain untuk mengingatkan kepada generasi muda, bahwa para pendiri bangsa dalam merebut kemerdekaan tidak hanya berperang melalui fisik. Melainkan juga non-fisik melalui pemikiran-pemikiran mereka yang diperoleh melalui membaca.
Melalui kegiatan ini pula, penyelenggara bermaksud melestarikan memori kolektif bangsa, menumbuhkan sikap nasionalisme generasi muda akan nilai-nilai kebangsaan, dan yang tak kalah penting, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam optimalisasi peran museum sebagai sarana edukasi dan hiburan.
Kegiatan dilaksanakan tanggal 24 November hingga 18 Desember 2020. Kegiatan ini dimulai dengan melaksanakan Diskusi Dialog Sejarah Live: Bung Karno dan Buku-Bukunya. Dilaksanakan pada hari Selasa, 24 November 2020 pukul :15.00 s.d 17.00 WIB. Acara ini dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Keynote oleh Presiden Ke-5 Ibu HJ. Megawati Sukarnoputeri. Narasumber kegiatan terdiri dari Roso Daras, Bonnie Triyana, dan Rhoma Dwi Aria Yuliantri. (*/rr)