Connect with us

Entertainment

Made in Bali: Perpaduan Unik Antara Cinta dan Budaya

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Pulau Bali menjadi lokasi syuting dan dilema (cinta sejati atau cinta pilihan orangtua?) di film berjudul ‘Made in Bali’ yang disutradarai J. P. Yudhi.

Mempertemukan dalang muda wayang kulit Bali bernama Made (diperankan Rayn Wijaya) bersama sahabat masa kecilnya, Niluh (Vonny Felicia) serta wanita yang dijodohkan dengan Made yaitu Putu (Bulan Sutena).

Kisah romansa remaja yang tengah mencari arti cinta dan belajar kehidupan dibalut latar budaya Bali yang akan menggiring cerita film ini menjadi magis dan romantis.

Lanskap Pulau Dewata yang menampilkan budaya yang elok serta pertunjukan wayang kulit, Barong Bali hingga festival layang-layang yang menakjubkan menjadi unsur penambah film ini.
“Ihwal manusia dalam menemukan arti cinta di sebuah pulau yang indah. Namun, manusia juga membawa karma-nya masing-masing,” ungkap produserJoseph Tarigan.

“Awalnya, kisahnya cinta segitiga biasa. Lalu muncul ide saya dan Ray Nayoan (kreator tokoh Made) menggabungkan wayang dengan anime dan musik Japan Rock. Dari sini tiga karakter utama dikembangka ,” kata penulis skenario Oka Aurora.

Bulan Sutena yang berdarah Bali mengungkapkan di film ini untuk bisa mengolah emosi dan menunjukkan dinamika karakter sebagai Putu. “Ini tantangan tersendiri. Aku harus memberikan range karakterisasi yang dapat menyampaikan ceritanya,” tutur Bulan Sutena.
Segendang sepenarian Rayn Wijaya.

“Aku belajar bahasa Bali dan menjadi dalang wayang kulit Bali. Aku banyak dibantu seniman tradisi yang punya passion terhadap warisan budaya leluhur,” jelas Rayn Wijaya.

Made in Bali yang akan tayang di jaringan bioskop Indonesia mulai 20 Februari 2025 juga diperkuat oleh sederet pemeran seperti Naomi Hitanayri, Victor Agustino, Gusti Hanindra, Roja Itakimo, Jaloe, Wina Marino,Nobuyuki Suzuki, Tri Ningtyas, Dian Sidik dan Siska Salman.
Sekeranjang produser ikut memberikan celah dan promosi yaitu Joseph Tarigan, Jemima Tarigan, Roy Shakti, Laudamus, Arianto Widjaja dan Albert Tjandranegara.

Original Sound Track (OST) diisi lagu-lagu dari Ariel Noah, Manusia Aksara feat Safira Razak, Banda Neira, Hiroaki Kato dan Gus Teja World Music membuat film ini lebih puitik.
“Selain Indonesia, Made in Bali juga akan tayang di negara jiran Malaysia dan Singapura. Ini kita mempromosikan keelokan wisata dan budaya Bali ke mancanegara,” imbuh Joseph Tarigan.

Jadi, mana yang harus dipilih, antara cinta semasa kecil atau cinta terhadap pilihan orangtua ? (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement