Sport
KONI Perjuangkan Kesejahteraan Atlet Lewat BPJS
SUATU langkah strategis dilakukan KONI dalam upaya menjamin kesehatan atlet Indonesia. Terobosan KONI itu diwujudkan dalam bentuk kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Hal itu terjadi saat kerja sama tersebut tertuang dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Enda Ilyas Lubis dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tono Suratman di Kantor KONI Pusat Lantai 12 Gedung PPKGBK lSenayan, Jakarta, Rabu, (30/5).
“Ini adalah salah satu bentuk kehadiran negara dalam dunia olahraga. Kami menyadari jika sebagai atlet itu banyak menghadapi tantangan. Makanya kami hadir di sini,” kata Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Enda Ilyas Lubis di Kantor KONI Pusat.
Enda Elyas Lubis mengharapkan dengan adanya jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan, atlet tidak ragu lagi dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah pertandingan karena jika sampai mengalami cedera bakal ada yang menjamin karena dikategorikan sebagai kecelakaan kerja.
‘Selain itu, lanjut dia, atlet yang mengalami cedera dan bahkan tak bisa pulih sehingga mundur menjadi atlet juga akan disiapkan jaminan,”tambahnya. Jaminannya seperti dijelaskan Elyas, misalnya dialihkan ke profesi lain seperti menjadi pelatih. BPJS akan akan membantu pembiayaan pelatihannya.
Terkait dengan teknis untuk menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan, Ilyas mengatakan, jika atlet yang bakal mewakili negara dalam sebuah kejuaraan atau melalui formal tertentu seperti surat keputusan (SK) pihak terkait, maka bisa menjadi anggota.
“Saat ini kami memiliki 300 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia. Jadi akan sangat mudah untuk mendaftar. Saat ini kami juga sudah memiliki ‘digital service’. Jadi bisa dilakukan secara ‘online’,” kata dia.
Kesempatan sama Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman mengatakan dengan adanya kerja sama itu, pihaknya akan segera melakukan pendataan terhadap atlet, terutama yang saat ini menjalani pemusatan latihan untuk Asian Games 2018.
“Untuk tahap awal, SK pelatnas Asian Games 2018 akan dijadikan jaminan ke BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan ini memang sangat diperlukan demi hasil yang maksimal,” katanya.
Ke depan, kata dia, tidak hanya atlet pemusatan latihan nasional Asian Games 2018, namun juga atlet untuk persiapan SEA Games 2019 hingga Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 akan mendapatkan jaminan yang sama. Untuk itu, pihaknya segera meneruskan program tersebut ke KONI daerah.
Bagi atlet daerah, menutur Tono akan dikoordinasikan dengan KONI Provinsi, Kabupaten/Kota. Dalam Rapat Anggota KONI beberaoa waktu lalu di Jakarta yang dihadiri oleh KONI Provinsi, pihak BPJS diberi kesempatan memaparkan program ini. ***