Ekonomi & Bisnis
Kementerian UMKM Targetkan Penyaluran KUR 2025 Sebesar Rp 300 Triliun

JAYAKARTA NEWS – Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Kementerian UMKM) menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 sebesar Rp 300 triliun dengan 60 persen untuk sektor produksi debitur baru 2,34 juta.
Demikian diungkapkan Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Komisi VII DPR RI mendukung menyukseskan penyaluran program KUR tersebut.
“Target penyaluran KUR 2025 sebesar Rp300 triliun, dengan target debitur baru sebanyak 2,34 juta orang, dan target debitur graduasi sebesar 1,17 juta orang, serta 60 persen penyaluran untuk sektor produksi,” ujar Maman Abdurrahman.
Meski begitu, menurut Menteri Maman, untuk mencapai target tersebut masih terdapat berbagai macam kendala, mulai dari isu terkait administrasi, informasi ketentuan dan kriteria KUR, hingga soal agunan tambahan.
Terkait agunan tambahan KUR, Menteri UMKM menegaskan untuk KUR super mikro dan KUR mikro tidak dikenakan agunan tambahan.
Namun, kata Maman, KUR tetap harus memenuhi kriteria usaha produktif yang layak dibiayai dengan minimal telah berjalan selama 6 bulan untuk KUR mikro dan kurang dari 6 bulan atau telah mengikuti pendampingan usaha untuk KUR super mikro.
“Jadi saya tekankan, untuk KUR super mikro sampai dengan Rp10 juta dan KUR mikro lebih dari Rp10 juta sampai dengan Rp100 juta tidak dikenakan agunan tambahan. Sedangkan untuk KUR yang sampai dengan Rp500 juta dapat dikenakan agunan tambahan,” jelas Menteri UMKM.
Maman menyebutkan, realisasi penyaluran KUR sampai dengan 16 Maret 2025 telah mencapai Rp44,73 triliun dengan 788.237 debitur.
Menteri Maman berharap kolaborasi dapat semakin diperkuat antara Pemerintah, DPR, dan bank penyalur dalam mencapai target penyaluran KUR sekaligus mengawasi pelaksanaannya di daerah.
“Kami sangat berharap para anggota dewan bisa turut mengawal dan mengawasi, karena sampai saat ini masing-masing daerah belum tercapai target khususnya di sektor produksi,” ujar Maman.
Sedangkan untuk bank penyalur, menurut Maman, kompleksitas penyaluran KUR cukup luar biasa, oleh karena itu semangat koordinasi dan kolaborasi diupayakan betul-betul bisa diperkuat untuk memetakan inti permasalahan pendistribusian KUR sehingga target bisa tercapai.
Menteri Maman juga meminta bank penyalur agar mengikuti aturan yang berlaku, serta target yang sudah dicanangkan pada KUR 2025.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengatakan, program KUR bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya pengusaha UMKM.
“Diharapkan penjangkauan calon debitur KUR potensial semakin meningkat guna mewujudkan pemerataan akses kredit usaha,” ujar Evita Nursanty.
Evita juga meminta keberpihakan terhadap pengusaha UMKM di berbagai daerah terus diperkuat.
Menurut Evita, partisipasi bank daerah juga perlu ditingkatkan namun dengan memperhatikan likuiditas bank daerah. (yer)