Kabar
Ini Sikap MUI Dalam Menghadapi Pileg dan Pilpres
Dalam rangka menghadapi pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) bulan april yang akan datang Ketua Umum MUI KH Maruf Amin telah memberikan arahan dalam rapat dewan pimpinan MUI hari selasa tgl 8 januari 2019 yang kemudian dirumuskan dan diputuskan menjadi sikap dan pandangan dari MUI.
Berikut ini paparan Anwar Abbas, Sekjen MUI, lewat rilis yang diterima redaksi.
Sikap dan pandangan tersebut adalah sebagai berikut :
- Agar pelaksanaan pileg dan pilpres yang akan datang berjalan dengan baik dan lancar maka MUI sebagai organisasi harus mendukung secara aktif untuk menyukseskan dàn menciptakan pileg dan pilpres yang bebas, jujur, adil dan berakhlak.
- Agar kredibilitas MUI di tengah2 masyarakat tetap terjaga dan terpelihara maka seluruh personalia pimpinan MUI harus bisa menjaga netralitas organisasi. Oleh karena itu seluruh personalia MUI secara organisasi tdk boleh me nyeret2 MUI ke dalam praktek dukung mendukung calon yang ada. Tetapi ini tidaklah pula berarti bahwa pengurus MUI secara personal tidak boleh terlibat dalam dukung mendukung salah satu calon atau pasangan calon. Masing2 anggota pimpinan dipersilahkan saja untuk mendukung , memperjuangkan dan memilih salah satu calon atau paslon yg disukai dan didukungnya tetapi jangan mem bawa2 nama organisasi MUI.
- Agar soliditas diantara pimpinan MUI tetap dapat terjaga dan terpelihara maka di dalam memperjuangkan dan menyalurkan aspirasinya seluruh personalia pimpinan MUI agar tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan atau persatuan dan kesatuan. Untuk itu MUI mengimbau kepada para anggota pimpinan dan kepada semua pihak untuk saling menghormat dan tidak saling jelek menjelekkan antara satu dengan lainnya agar jangan sampai terjadi kontestasi yg diselenggarakan satu kali dalam lima tahun ini akan merusak hubungan persudaraan yg harus dan wajib kita bangun dan kita pertahankan untuk se lama2nya.
- Agar dalam pileg dan pilpres ini tauhidul ummah dan atau persatuan dan kesatuan umat tetap dapat terjaga dan terpelihara maka seluruh personal pimpinan mui harus bisa membangun dan mengembangkan sikap tawadud dan tarohum atau sikap saling mencintai dan saling menyayangi di kalangan umat dan warga bangsa dan menjauhkan sikap taghadhub dan tahasud atau saling marah dan saling membenci agar persatuan dan kesatuan diantara umat dan warga bangsa di negeri ini tetap terjaga dan terpelihara sehingga pembangunan yang kita jalankan dapat terselenggara sesuai dengan yang kita harapkan.***/ebn
Continue Reading