Connect with us

Entertainment

Artis dan Mahasiswa IKJ Berkolaborasi Pentaskan ‘A Midsummer Night’s Dream’

Published

on

Alumni Prodi Teater FSP-IKJ  & ITF-Indonesia Teater akan menggelar pertunjukkan bertajuk ‘A Midsummer Night’s Dream’ karya Shakespeare pada 16-18 Februari 2019 di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pertunjukan yang didukung sekitar 50-an aktor, penari, pemusik juga sejumlah artis film/tv, merupakan kolaborasi teater tradisi dan modern dengan durasi selama 90 menit.

Menurut sutradara Bedjo Soelaktono, pementasan dengan kombinasi pemain terdiri dari artis dan mahasiswa teaoter IKJ, memiliki tantangan tersendiri. “Latihan hanya satu bulan. Untuk mengejar efektivitas latihan ini, para pemain harus datang ke tempat latihan sudah siap dengan penafsiran dan hafalannya,” ungkap Bedjo.

Dia berharap dengan kombinasi pemain artis dan mahasiswa, dapat menghasilkan pemain yang berkualitas yang popular. “Mahasiwa IKJ yang berkualitas dapat popular dan artis yang popular dapat berkualitas. Kalau ini tercipta maka terjadi kolaborasi yang saling menguntungkan,” tambahnya penuh harap.

Bicara tantangan, Egy Massadiah pun ikut angkat bicara. Egy yang bertindak sebagai produser pertunjukan ini menyebut berbagai tantangan, khususnya dalam hal pembiayaan menjadi obor penyemangat . “Tidak ada kata menyerah,” tandasnya. Menurutnya, sekecil apapun roh kebudayaan, dalam hal ini pentas teater wajib tetap digelorakan. Tak ada alasan untuk diam. Harus tetap bergerak, berdenyut sebagai bakti kepada panggung teater.

“Jalan sunyi dan lorong panjang untuk mewujudkan pentas teater bukan lah barang baru. Justru lecutan dan kendala itulah yang membuat kami tetap membandel menelusuri jalan panjang dan lorong sunyi tersebut,” ungkap Egy.

Kisah A Midsummer Night’s Dream  yang ditulis sekitar tahun 1595, lanjut Egy,  masih sangat relevan dengan situasi saat ini. Khusus Indonesia yang pada tahun 2019 akan melangsungkan Pesta Demokrasi, dimana rakyat yang terlibat secara langsung seharusnya berbahagia seperti layaknya pesta-pesta umumnya.

A Midsummer Night’s Dream  

Naskah yang telah berusia lebih dari 400 tahun ini berkisah tentang  pembangkangan seorang anak perempuan (Hermia) terhadap ayahnya (Egeus) yang akan menjodohkannya dengan seorang pria yang tidak dicintainya (Demetrius). Hermia sendiri sudah punya kekasih yang bernama Lysander. Bersama Lysander, Hermia memutuskan untuk kabur melewati hutan pada malam hari.

Helena yang mencintai Demetrius, membocorkan hal itu pada Demetrius. Mereka pun membuntuti. Malam tiba, Lysander dan Hermia tertidur di hutan. Demetrius yang terganggu karena diikuti oleh Helena jadi kasar pada Helena.Hal itu dilihat oleh raja peri Oberon, yang sedang berselisih dengan Titania yang tidak mau menyerahkan anak Indian. Oberon memerintahkan anak buahnya, Pek,  untuk mengambil bunga ajaib yang bila dioleskan ke mata seseorang yang sedang tidur akan membuat orang itu jatuh cinta pada makhluk pertama yang dilihatnya saat bangun.

Oberon memerintahkan bunga itu oleskan dimata Demetrius agar jatuh cinta pada Helena. Namun Pek salah mengoleskan bunga itu ke mata Lysander, hingga Lysander pun jatuh cinta pada Helena dan meninggalkan Hermia. Hermia bangun dan mencari kekasihnya. Ketika bertemu, ia ditolak karena Lysander terkena sihir dan jatuh cinta pada Helena.

Sekelompok rakyat kelas bawah berencana mementaskan sandiwara “Pyramus dan Thisbe” untuk pernikahan Teseus. Mereka berlatih di hutan, dekat tempat tinggal Titania. Pek yang jahil melihat latihan itu lalu menyihir kepala Kumpar menjadi kepala keledai. Ketika Titania bangun, Kumpar adalah orang pertama yang dilihat. Dia pun jatuh cinta pada Kumpar.

Oberon membebaskan Titania dari sihir ketika Titania dengan mudahnya memberikan anak Indian itu padanya. Sihir pada Lysander juga hilang, namun Demetrius jadi jatuh cinta pada Helena biarpun sihir itu hilang. Mereka membangunkan kedua pasangan itu dari tidurnya. Teseus menyuruh Egeus untuk mengatur pernikahan bagi kedua pasangan itu. Di kota, Teseus dan Hippolyta bersama kedua pasangan Hermia-Lysander dan Helena-Demetrius, menonton pertunjukan “Pyramus dan Thisbe”. Itu adalah pertunjukan yang konyol dan jelek, namun menghibur mereka semua.

Amel Alvi, salah satu artis yang ikut tampil dalam pementasan ini mengaku sangat bersyukur dan senang mendapat kesempatan main teater bersama mahasiswa IKJ. “Amel dapat pengalaman baru, teman baru juga mendapat ilmu seni peran. Semoga Amel bisa lebih baik dalam berakting. Terima kasih untuk bang Bedjo Soelaktono atas kesempatan yang diberikan,” ucap Amel.

Komentar senada juga disampaikan artis sinetron Disha Devina. “Seru dan luar biasa banget pengalaman saya main teater dengan mahasiswa IKJ. Mereka baik dan sabar menghadapi saya yang baru belajar teater,” ujar Disha Devina. Seperti halnya Amel, ia pun mengaku senang mendapat kesempatan pentas dan ilmu seni peran. “Senang sekali mendapat kesempatan pentas dengan para aktor sesungguhnya. Karena saya mendapat ilmu seni peran yang belum tentu ada di luar IKJ,” ucapnya.

Ternyata bukan hanya para artis yang menikmati bermain teater  bersama mahasiswa. Para mahasiswa yang terlibat dalam pentas A Midsummer Night’s Dream  pun  mengaku  senang berkesempatan tampil bersama artis.  Sisca, mahasiswa teater IKJ misalnya, mengaku bangga bisa main dengan artis. “Dalam proses latihan teater kami disatukan dan bisa saling sharing pengalaman seperti teman yang sangat dekat,” ujar Sisca. “Seru , lucu dan semoga bermanfaat buat kami,” tambahnya.

Hal yang sama juga diungkap Fitria, mahasiswa teater IKJ. “Proses berteater dengan artis menyenangkan, karena bisa berbagi pengalaman & menambah lin,” ujarnya.***/ebn

 

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *