Connect with us

Traveling

Urban Heritage yang Menjadi Tempat Nongkrong Ikonik

Published

on

Kawasan Malioboro Yogyakarta masih menjadi salah satu tempat nongkrong favorit (Shutterstock/Daniel_Ferryanto)

JAYAKARTA NEWS – Bagi sebagian orang, urban heritage alias wisata ke gedung-gedung atau bangunan bersejarah merupakan kegiatan yang kurang menarik dan membosankan. Alasannya karena kegiatan ini hanya sekadar melihat bangunan tua dan memahami sejarah masa lampau. Kenyataannya, jelajah urban heritage bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan, apalagi tempat-tempat bersejarah kerap dijadikan tempat nongkrong yang ikonik sejak zaman dahulu.

Bahkan, saat ini sudah banyak kafe-kafe kekinian yang menggunakan bangunan tua bersejarah. Menariknya lagi, bangunan-bangunan tua tersebut sebenarnya juga sudah cukup hits di era 90-an, hingga menjadi salah satu tempat kumpul anak kekinian pada masanya.

Ditambah lagi, adanya program revitalisasi membuat bangunan-bangunan bersejarah yang hits pada zamannya kembali populer dan menjadi tempat nongkrong anak muda, sekaligus wadah kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

Lantas, di mana tempat nongkrong ikonik yang kental sejarah dan cocok untuk jelajah urban heritage?

Kawasan Blok M

Dikenal sebagai tempat hits di era 90-an, Blok M menjadi salah satu tempat nongkrong anak gaul Jakarta yang tidak pernah sepi. Popularitas kawasan Blok M sudah dimulai sejak 70-an, tepatnya sejak dibangun Aldiron Plaza pada 1977. Kehadiran pusat perbelanjaan tersebut turut menghadirkan lebih banyak restoran dan kafe, sehingga menjadikannya sebagai salah satu pusat hiburan populer di Jakarta pada masanya. 

Sampai sekarang, popularitas Blok M seakan tidak ada habisnya. Setelah dilakukan tahap peremajaan, kawasan Blok M menjadi lebih hidup dan ramai. Salah satu buktinya adalah kehadiran M Bloc Space dan Taman Literasi yang kerap dijadikan tempat nongkrong anak muda era modern sekarang ini.

Jalan Melawai

Kawasan Blok M tidak bisa dipisahkan dengan Jalan Melawai, Jakarta Selatan. Dikenal sebagai jalan yang melegenda, Jalan Melawai menjadi salah satu tempat nongkrong anak gaul Jakarta era 80-an hingga 90-an. Pada masa itu, tepatnya pada 1983, berdiri mal “Melawai Plaza” yang menjadi satu-satunya pusat perbelanjaan modern di Jakarta kala itu. 

Popularitas Jalan Melawai juga didukung dengan hadirnya gerai KFC pertama di Indonesia pada Oktober 1979. Meski sudah hadir sejak puluhan tahun lalu, arsitektur KFC Melawai masih menonjolkan kesan klasik yang hangat layaknya jalan-jalan ke masa lampau. Sampai sekarang, Jalan Melawai kerap menjadi tempat kumpul, hingga lokasi syuting berbagai film dan video klip.

Foto: Kawasan Kota Tua Jakarta menjadi salah satu tempat nongkrong kekinian (Shutterstock/Agitalbar)

Kota Tua

Urban heritage di Jakarta memiliki nilai sejarah dan selalu ramai dijadikan tempat nongkrong adalah kawasan Kota Tua. Salah satu ikon wisata Jakarta ini sarat akan nilai sejarah pemerintahan Kolonial. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya bangunan peninggalan bersejarah yang masih terawat dengan baik, seperti Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, dan Jembatan Kota Intan. 

Sampai saat ini, Kota Tua Jakarta masih menjadi salah satu kawasan yang tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan, kawasan bersejarah ini menawarkan banyak aktivitas yang cocok digunakan untuk jelajah ke masa lampau, seperti naik sepeda ontel jadul atau wisata kuliner makanan tradisional.

Dago

Membahas tempat nongkrong hits di Bandung, Jawa Barat, kurang lengkap kalau tidak memasukkan kawasan Dago ke dalam daftar. Awalnya, Dago merupakan pemukiman elit di masa Pemerintah Hindia Belanda pada 1950-1970. Setelah itu, Dago mulai menjadi pusat nongkrong anak muda hits pada masanya. Bahkan, saat itu kawasan ini sudah menjadi pusat berkumpulnya para pelaku ekonomi kreatif yang berkontribusi dalam perkembangan Bandung sebagai “Kota Kreatif”.

Malioboro

Kawasan Malioboro menjadi salah satu kawasan di pusat Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Konon, pemerintah Hindia Belanda membangun Malioboro sebagai pusat perekonomian dan pemerintahan pada awal abad 19. Hebatnya, kawasan Malioboro memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

Seiring berjalannya waktu, kawasan Malioboro berkembang sangat pesat dan menjadi pusat kehidupan masyarakat Yogyakarta. Dengan tetap mempertahankan konsep asli zaman dulu, tidak heran jika sampai sekarang Malioboro sukses membuat para wisatawan untuk terus kembali ke Yogyakarta.

Kota Lama

Sebagai kawasan cagar budaya yang menyimpan banyak bangunan peninggalan Hindia Belanda sejak ratusan tahun silam, Kota Lama Semarang menjadi salah satu kawasan urban heritage yang sukses menjadi tempat nongkrong anak muda dan wisatawan. Hal ini didukung dengan banyaknya bangunan bersejarah yang masih berdiri megah sampai sekarang. Satu di antaranya adalah bangunan Gereja Blenduk, yang mana sudah berdiri lebih dari 250 tahun. 

Tak hanya sampai di situ saja. Nyatanya suasana jadul di Kota Lama Semarang sukses menarik perhatian banyak wisatawan. Bahkan, saat ini semakin banyak festival seni tradisional dan kontemporer yang rutin diselenggarakan di kawasan bersejarah ini, guna mempertahankan kearifan lokal Semarang. 

Jalan Tepi Pasang, Padang

Kalau ingin berburu kuliner di Padang, Sumatra Barat, pastikan tidak melewatkan Jalan Tepi Pasang Padang. Pasalnya, kawasan ini menjadi pusat kuliner yang menjadi tempat nongkrong anak muda era 90-an hingga sekarang. Tak heran jika ruas jalan yang termasuk kawasan pecinan ini hampir tidak pernah sepi pengunjung. 

Ada banyak rekomendasi tempat makan yang wajib dicicipi di sepanjang Jalan Tepi Pasang. Beberapa di antaranya adalah Hau Bofet dan Warung Kopi yang sudah ada sejak 1978. Di sini, berkesempatan untuk menikmati kuliner tradisional sambil bernostalgia ke masa lampau. ***/mel

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *