Connect with us

Entertainment

Performance Neonomora “Sihir” Publik dan Label Amerika

Published

on

NEONOMORA sukses memakau publik Amerika Serikat, saat mereka tampil dalam “MUSEXPO”, sebuah konferensi musik, media dan teknologi tingkat dunia yang diselenggarakan di Los Angeles, California.

“Kalau dari tanggapannya mereka pada senang, terus juga sampai ingin aku manggung lagi di (AS) untuk next showcase, kemungkinan bulan (Mei) juga. Jadi senang banget sih, maksudnya untuk pertama kalinya hadir di Amerika terus langsung disambut sebaik mungkin sama orang-orang sini,” papar Neonomora seperti dilaporkan VOA.

MUSEXPO pertama kali diselenggarakan pada tahun 2005. Pada gawe ini ini, para musisi dari berbagai negara diundang, demikian pula para pelaku industri musik, dan termasuk produser. Para para petinggi perusahaan rekaman, hadir di forum ini untuk mencari artis-artis baru.

Noenomora mengaku, sejatinya dirinya tidak terlalu berharap banyak yang datang jumlahnya melimpah, baik yang berasal dari publik maupun industri rekaman. Beberapa perusahaan rekaman yang hadir di MUSEXPO, bahkan menjadi label para musisi-musisi papan atas, misalnya the Weeknd dan Florence and the Machine. Rupanya, mereka begitu takjub bahwa Neonomora, yang bernama asli Ratih Suryahutamy, ini berasal dari Indonesia.

“Mereka pun sempat kaget ‘oh ternyata ada musik Indonesia kayak gini’ karena mereka mengira Indonesia itu kebanyakan lebih ke ballad, pop, sedangkan aku bawain yang rock, electronic, folk rock gitu. Jadi mereka senang banget, kaget banget ada dari South East Asia country yang bawa lagu kayak gitu,” ujarnya.

Untuk penampilan musik kali ini, dilakukan di SIR Studios, Hollywood, tempat Neonomora menyanyikan lima lagu dari album perdananya yang bertajuk “Seeds,” dan dua lagu baru. “Jadi lebih kayak intimate showcase gitu,” kata Noenomora yang apik menyanyikan “Be Still, My Soul” ini.

 

Neonomora mengaku, pada 2016 sebenarnya dia dijadwalkan ikut tampil di “MUSEXPO.” Sayangnya, undangan tidak bisa dipenuhi karena ada hambatan dalam pengurusan pita. Menurutnya, visa ke AS memang sulit untuk kalangan artis. “Akhirnya baru tahun ini dapat visanya, baru bisa manggung tahun ini,” katanya.

Selain manggung, Neonomora di Amerika Serikat juga sempat bertemu dengan beberapa perusahaan rekaman. Ada tiga perusahaan rekaman yang bertemu dengannya. Tapi, sejauh ini pertemuan tersebut baru pada tahap pitching. “Pitching ibaratnya untuk kontraknya dan segala macam gitu. Kemungkinan sih bulan depan udah ada goal,” kata Neonomora.

Setelah manggung di Amerika Serikat, Neonomora bergegas terbang ke Inggris untuk performancenya di kota London dan di Alternative Escape Festival di kota Brighton.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *