Connect with us

Kabar

Menuju Transportasi Aman dan Berkelanjutan

Published

on

Diskusi transportasi yang berlangsung Jumat (17/5/2024)/foto: tangkap layar

JAYAKARTA NEWS – Yang menonjol dalam sepuluh tahun terakhir adalah pembangunan infrastruktur. Begitu masif terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah Timur terus digarap, bahkan daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3 T) diupayakan memperoleh kemudahan akses transportasi yang sama seperti di Pulau Jawa.

Infrastruktur yang kita maksud ini yang di bawah Kementerian Perhubungan. Pencapaian, serta  sarana dan prasarananya  cepat dirasakan oleh masyarakat  karena terkait dengan koneksitas, akses pergerakan orang dan barang, serta nilai efisiensi.

Tampak memang, satu dekade belakangan terjadi banyak perubahan. Hal ini juga terungkap dalam diskusi transportasi yang berlangsung Jumat (17/5/2024) lalu di Jakarta dan diikuti kalangan transportasi melalui zoom.

Seperti diakui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serangkaian proses  pembangunan transportasi tidak hanya di perkotaan melainkan secara umum di seluruh Indonesia. Paling tinggi transportasi laut, disusul perkeretaapian, bandara, serta angkutan penyebrangan. Beberapa bandara direnovasi, juga diperbagus stasiun-stasiun KA, serta  terminal tipe A di Jawa maupun di luar Jawa.

Dalam diskusi tersebut selain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pembicara lainnya adalah Dr. Robby Kurniawan, S.STP, MSi Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, Tri Dewi Virgiyanti, ST, MEM Direktur Transportasi Kedeputian Sarana dan Prasarana Bappenas.

Dari Masyarakat Transportasi Indonesia hadir sebagai narasumber Ketua Umum MTI, Tory Darmantoro, ST, MPPM, MSc. Dan dari Akademisi Ir Djojo Setijowarno, MT dari Universitas Soegijapranata. Diskusi ini dipandu Ketua Institut Studi Transportai (Instran) Jakarta Ki Darmaningtyas.

Budi Karya Sumadi mengemukakan, selama kepemimpinan Presiden Jokowi,  telah terjadi perubahan yang signifikan. Presiden  menginisiasi dua transportasi yang paling diunggulkan yakni  MRT, LRT, dan juga kereta cepat.  ”Ini menjadi kebanggaan  Indonesia, selain itu kita menggunakan bus listrik yang akan dioperasikan  di  Ibu Kota Negara (IKN), ” ujar Menhub .

Selama dekade terakhir telah dibangun 85 Pelabuhan penyebangan, 65 penyeberangan dermaga, 12 pelabuhan baru, juga di sektor laut ada tol laut, serta pengembangan pelabuhan-pelabuhan sebanyak 51. Semua ini merupakan upaya-upaya mempersatukan Indonesia untuk kemudahan transportasi.

Pemerintah juga telah melakukan pembangunan rel KA sepanjang 10 ribu KM, Pembangunan stasiun-stasiun KA, dan di sektor udara ada 31 rute jembatan udara, dan 26 pembangunan bandara.

Capaian proyek strategis  nasional, menurut Menteri terbilang  cukup banyak dan mayoritas sudah selesai. Sektor transportasi memberikan peranan yang signifikan dan menyuguhkan   produk yang baik,  seperti bandara, MRT, LRT, dan kereta cepat.

Pembangunan Transportasi Kawasan Indonesia Timur juga menjadi prioritas pemerintah. Ini suatu indikasi yang sangat  memberikan  ruang yang baik  atas kemudahan akses dan percepatan perekonomian  di sana  berkat dikembangkannya  tol laut.

Sekarang terdapat 191 trayek. Kita mencatat ada 677 trayek dan terdapat 207 armada.

Foto: tangkap layar

Juga dioperasikan kapal perintis  yang mengakomodir keperluan transportasi di wilayah-wilayah 3 T, tidak hanya orang tapi juga barang atau untuk angkutan logistik. Dan tak ketiggalan  juga dikembangkan angkutan udara perintis yang cukup intensif, serta kereta api perintis terutama di perkotaan, sepert di Yogya, Solo, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan.

“Kita tidak lagi melihat KA itu  sebagai transportasi antarkota tapi algomerasi itu sudah menjadi hal yang sangat penting, “tandas Menhub. Kini sudah tercatat 1,2 juta penumpang perhari yang menggunakan KRL,  khusus di  Jabodetabek.

Pembangunan Berkelanjutan

Dua hal yang patut dicatat dari paparan ikhwal tranportasi dalam  diskusi tersebut. Pertama, upaya pemerintah untuk mengembangkan angkutan massal seperti KA, dan terus membenahi angkutan umum di perkotaan.

Kemudahan akses transportasi antarwilayah atau antarkota terus diupayakan.  Dan kedua, sesuai tuntutan global, transportasi yang diinginkan masyarakat, bukan hanya aman, nyaman, cepat dan efisien seperti layanan digital, tetapi juga ramah lingkungan atau pembangunan transportasi berkelanjutan.

Pembangunan transportasi yang terus digenjot tentu harus seiring dengan RJPM.  Terkait hal ini Direktur Transportasi Kedeputian Sarana dan Prasarana Bappenans Tri Dewi Virgiyanti mengatakan, dalam menyongsong Indonesia ke depan, baik 5 tahun atau 20 tahun ke depan, momen memperingati 100 tahun Indonesia Merdeka atau Indonesia Emas ada beberapa hal yang ingin dicapai, yakni maju, berdaulat, sejahtera, dan berkelanjutan. Itu misi besarnya

Cara mengukurnya, kata Virgiyanti, juga ada beberapa indikator utama. Atau lima sasaran, bahwa Indonesia ingin menjadi negara maju, berpendapatan tinggi, tingkat kemiskinan rendah atau menuju Nol persen,  dan kemudahan konektivitas. Dan  orientasi transportasi lebih menggarap Indonesia Timur.

Sementara itu Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub Dr Robby Kurniawan juga menekankan bahwa infrastruktur menjadi prioritas Pembangunan nasional dan kita pun merasakan dampak pembangunan infrastruktur ini sangat penting. Berlangsungnya konektivitas sangat besar dampaknya  terhadap pertumbuhan ekonomi,

Selama 10 terakhir telah banyak dilakukan Kemenhub terhadap luasnya wilayah tanah air. Di saat yang sama kita menghadapi tantangan perubahan  yang sangat kencang  berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, lalu disrupsi, serta tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan.

Masyarakat menginginkan kontinuitas layanan yang baik akan kebutuhan transportasi. Maka pemerintah terus mengupayakan transportasi di Indonesia menjadi transportasi yang handal, profesional, terintegrasi, efisien, berkeselamatan dan berkelanjutan.

Ditegaskan Robby, isu-isu global juga jadi konsen pengambil kebijakan dalam pembangunan transportasi. Kuatnya dorongan masyarakat internasional terhadap sustainability lingkungan, bagaimana transportasi bisa lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi carbon sehingga lingkungan bisa lebih bersih, juga jadi konsen pemerintah.

Inovasi teknologi dalam transportasi kini sudah tidak menggunakan energi yang menghasilkan karbon, Karena itu Pemerintah juga mendorong pemakaian kendaraan listrik, penggunaan transpoasi yang ramah lingkungan dan transportasi yang inklusif, dan tentu sesuai tuntutan masyarakat modern adalah digitalisasi layanan transportasi, ” Yang diharapkan masyarakat terhadap keandalan transportasi adalah tepat waktu, efisien,  nyaman dan berkeselamatan, ” kata Robby .

Sementara Djoko Setijowarno lebih menyoroti masalah  keselamatan. Menurutnya, tingkat kecelakaan angkutan umum dan juga truk masih tinggi, Masalah rem long hampir tiap hari, katanya. Kini gaji supir yang rendah  mengurangi minat masyarakat menjadi pengemudi angkutan umum. Kelangkaan ini mengakibatkan sopir yang ada bekerja melampau jam kerja.

Setiap hari ada kecelakaan. Selain korban meninggal yang paling banyak adalah luka berat. Nah, luka berat ini akan menambah angka disabilitas.  Djoko juga menyinggung tingginya subsidi BBM terhadap kendaraa  yang mencapai Rp 113 T. Sebanyak 84 % diantaranya didominasi sepeda motor.

Sekadar catatan juga, jika pemerintah ingin berhasil mengembangkan angkutan umum, baik di perkotaan maupun antarkota, juga antarprovinsi, selain infrastruktur yang memadai sudah tersedia, armadanya pun harus bagus, murah, tepat waktu, aman, dan nyaman.  

Subsidi terhadap angkutan umum benar-benar memadai, dan harapan  mencegah masyarakat tidak menggunakan sepeda motor terutama jarak jauh bisa terwujud.  Dan tentu harus ada regulasi guna mengendalikan produksi sepeda motor. Komitmen pemerintah terhadap penggunaan kendaraan  listrik  direalisasikan dan lebih diutamakan jika kita memang merasa cemas atas keberadaan emisi karbon  di lingkungan udara kita. ***iswati  

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *