Connect with us

Histori

Masjid Pecinan Tinggi, Bukti Sejarah Kuatnya Islam di Banten dan Dahsyatnya Letusan Gunung Api Krakatau

Published

on

Sejarah Masjid Pecinan Tinggi terkait dengan kuatnya pengaruh Islam dan Kesultanan Islam di Banten. (duniaindra.com)

JAYAKARTA NEWS – Meskipun bentuknya sudah tidak utuh, di daerah Banten, bisa didapati Masjid Pecinan Tinggi.

Masjid Pecinan Tinggi punya nilai sejarah tinggi yang bisa dicari tahu dengan mengunjunginya.

Sejarah Masjid Pecinan Tinggi terkait dengan kuatnya pengaruh Islam dan Kesultanan Islam di Banten.

Sejarahnya juga terkait posisi Banten sebagai daerah perdagangan penting di Asia Tenggara.

Di kawasan Pecinan
Masjid didirikan di kawasan Pecinan yang berdiri sejak masa Kesultanan Banten.

Lokasinya sekitar 500 meter dari Masjid Agung Banten dan 400 meter dari Benteng Speelwiji.

Di zaman dulu, komunitas Tionghoa di Kesultanan Banten cukup banyak.

Ini tidak lepas dari perkembangan agama Islam yang memang menjadi agama utama di kesultanan itu.

Selain pedagang, masyarakat Tionghoa ini pula yang menduduki jabatan resmi di pemerintahan.

Misalnya, di bagian administrasi, pemegang pembukuan, bendahara raja, tukang timbang dan juru bahasa.

Karena pengaruh dan jumlahnya yang banyak, sultan pada masa itu mendirikan masjid di daerah Pecinan.

Masjid Pecinan Tinggi didirikan Syarif Hidayatullah tahun 1552, dilanjutkan Maulana Hasanudin.

Masjid ini berdiri lebih dulu dibandingkan Masjid Agung Banten yang berdiri pada tahun 1566.

Di Masjid Pecinan Tinggi terdapat batu nisan sudah ada sejak tahun 1843. (indonesiatraveler.id)

Terbuat dari batu bata
Masjid Pecinan Tinggi terbuat dari tumpukan batu bata dan batu karang.

Dalam pembangunannya, tumpukan itu menggunakan perekat kapur sehingga berdiri dengan kokoh.

Sayangnya, sejumlah bencana alam membuat Masjid Pecinan Tinggi lama-lama tergerus.

Salah satu kerusakan besar terjadi ketika Gunung Api Krakatau meletus pada tanggal 20 Mei 1883.

Akibat bencana alam ini seluruh bangunan di kawasan Banten mengalami kerusakan parah.

Karena itu juga Masjid Pecinan Tinggi tidak utuh lagi.

Sisanya tinggal struktur pondasi yang menyatu dengan lantai, ruang mihrab, tempat imam, dan menara masjid.

Beberapa atap menara pun sudah hilang. Pondasi lantai sudah terkelupas.

Meskipun tidak utuh, Masjid Pecinan Tinggi ini terus dirawat, bahkan masuk cagar budaya yang dilindungi.

Di dekat masjid, tempatnya di sebelah utara, terdapat sebuah makam tua.

Pada nisannyabertuliskan huruf China dengan nama Tio Mo Sheng dan Chou Kong Chian.

Batu nisan sudah ada sejak tahun 1843.

Tidak jelas makam berkaitan dengan Masjid Pecinan Tinggi atau tidak.

Masjid Pecinan Tinggi berada di jalan Vihara-Karangantu no 57, Kasemen, Serang, Banten.***/mel

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement