Kabar
Limbah Babi Membludak! Masyarakat Banjarasri dan Tim PPK Ormawa GAMAPI Berjuang Menyelamatkan Lingkungan
JAYAKARTA NEWS – Sabtu, 31 Agustus 2024 Tim PPK Ormawa GAMAPI dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama masyarakat Kalurahan Banjarasri, melaksanakan kegiatan pengolahan limbah peternakan babi di bank kompos yang telah didirikan di Dusun Kembangsari, Kalurahan Banjarasri. Program ini merupakan salah satu inisiatif untuk mengatasi permasalahan limbah ternak yang kerap menjadi isu lingkungan di kawasan tersebut.
Pengolahan limbah ini melibatkan partisipasi aktif dari para peternak yang mendatangkan limbah ternak mereka ke bank kompos. Namun, seiring berjalannya kegiatan tim dan masyarakat dihadapkan pada tantangan yang tidak terduga. Jumlah limbah peternakan yang masuk ke bank kompos ternyata melebihi batas tampung yang ada. Kapasitas maksimum bank kompos yang diperkirakan mampu menampung hingga 4 ton limbah, tidak cukup untuk menampung seluruh limbah yang dikirimkan oleh para peternak.
Menurut laporan di lapangan, lonjakan volume limbah ini menunjukkan bahwa limbah peternakan babi di wilayah tersebut masih belum dikelola secara optimal. Banyaknya limbah yang belum diolah dengan baik menandakan bahwa masalah ini memerlukan perhatian lebih, baik dari segi teknologi pengolahan maupun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Tim PPK Ormawa GAMAPI melihat situasi ini sebagai peluang untuk semakin meningkatkan upaya edukasi dan pendampingan kepada masyarakat Banjarasri. Dengan teknologi smart farming yang sedang diimplementasikan, diharapkan bahwa pengelolaan limbah dapat menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Melalui pelatihan dan bimbingan, tim berupaya untuk mendorong peternak mengadopsi praktik-praktik yang lebih baik dalam menangani limbah ternak mereka.
Selain membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, program ini juga berpotensi memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Limbah yang diolah dengan baik dapat diubah menjadi kompos berkualitas tinggi yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh petani setempat atau bahkan dipasarkan ke luar daerah.
“Kami sangat bersyukur melihat antusiasme masyarakat dalam mengikuti program ini. Namun, situasi ini juga mengingatkan kita bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan semua limbah ternak dapat dikelola dengan baik,” ujar Al Haqi, ketua Tim PPK Ormawa GAMAPI.
Ke depan, Tim PPK Ormawa GAMAPI berencana untuk terus memperluas program ini dengan harapan dapat mengatasi tantangan pengelolaan limbah dan menjadikan Kalurahan Banjarasri sebagai contoh desa yang sukses dalam menerapkan konsep smart farming. Dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah desa dan perguruan tinggi diharapkan dapat mempercepat tercapainya tujuan tersebut.***(Pamedhar Sekar Utami)
