Agribisnis
Kementan Klaim Punya Strategi Capai Swasembada Gula Nasional

JAYAKARTA NEWS – Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim punya strategi kunci pemerintah dalam mencapai swasembada gula nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut ada enam strategi kunci enam dalam mencapai swasembada gula nasional.
Strategi tersebut difokuskan pada peningkatan produktivitas, efisiensi budidaya, pemberdayaan petani secara berkelanjutan dan peningkatan pendapatan petani tebu.
“Kita fokus tebu, semoga 2 hingga 3 tahun, paling lambat 4 atau 5 tahun, Indonesia bisa mulai meraih swasembada gula,” ungkap Mentan Amran, Selasa (10/6/2025).
Pertama, kata Amran, pihaknya melakukan penguatan penyuluhan kepada petani. Kedua, memperbaiki sistem pengelolaan perkebunan tebu.
Ketiga, menyediakan sarana produksi, termasuk memberikan kemudahan akses pupuk, yang berikutnya adalah irigasi.
“Yang kelima pengelolaan tanah dan yang keenam adalah harga harus menguntungkan petani. Kalau ini diberesin semua, swasembada jadi kenyataan,” jelas Mentan Amran.
Menurut Amran, pelaksanaan keenam strategi tersebut membutuhkan kerja sama lintas sektor, baik pemerintah pusat, daerah, BUMN, maupun swasta.
“Alhamdulillah, kita bekerja keras dan bergandengan tangan. Ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Ini adalah PR kita bersama. Kita kolaborasi, pasti bisa,” ucap Mentan Amran.
Mentan Amran juga bertekad untuk meningkatkan produktivitas gula nasional yang saat ini masih di kisaran 4 ton per hektare.
Seperti diketahui, data menunjukkan produksi gula per hektar sempat menembus angka 14 ton, yakni terjadi pada era 1930-an.
“Ini berarti harus ada yang dibenahi. Doakan mudah-mudahan minimal produksi gula kita bisa seperti jaman dulu lagi, minimal 14 ton lah produksinya,” ujar Mentan Amran.
Melihat tren produksi saat ini, Amran optimis kebutuhan gula konsumsi dalam negeri mampu tercukupi sepenuhnya paling lambat di tahun 2026.
“Kita penuhi dulu gula konsumsi. Kalau tadi Pak Dirut bilang, paling lambat tahun depan gula konsumsi sudah beres,” ujar Amran.
Namun, kata Amran, tidak hanya gula konsumsi. Kebutuhan gula industri juga dikejar targetnya.
“Kalau ini berhasil, kita bisa menghemat devisa hingga Rp40 triliun.” tukas Amran.
Sebagai informasi, Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2023 menargetkan swasembada gula konsumsi tercapai pada 2028, dan swasembada gula industri serta bioetanol pada 2030.
Saat ini, produksi gula nasional pada 2024 tercatat 2,46 juta ton, naik 8,57 persen dari 2023.
Namun, kebutuhan nasional mencapai 8,1 juta ton, sehingga masih perlu tambahan 5,6 juta ton untuk mencapai swasembada. (yog)