Connect with us

Buku & Sastra

Kartinian dan Syawalan Bulan Purnama

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Sastra Bulan Purnama (SBP) edisi 163 dilangsungkan dalam suasana syawalan sekaligus Kartinian. Karena itu, event sastra bulanan itu sedia dilangsungkan Sabtu, 26 April 2025, pkl. 15.30 di Museum Sandi, Kotabaru, Kota Yogyakarta.

Materi SBP kali ini adalah peluncuran buku cerpen berjudul ‘Rahasia Ibu’ karya 23 penulis perempuan. Para penulis berasal dari Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta, dan seorang tinggal di Jepang, Eni Lestari namanya.

Dari 23 penulis perempuan, tidak semua bisa hadir, terutama yang tinggal di Jepang. Adapun beberapa nama yang konfirmasi hadir di antaranya Menik Sithik, Novi Indrastuti, Nunung Rieta, Sonia Prabowo, Ika Zardy Saliha, Ninuk Retno Raras, Savitri Damayanti, Fatma Dewi, Ngatinah, Ami Simatupang, CS Purwanti, Yuliani Kumudaswari, Sriyanti S. Sastroprayitno, Ana Ratri, Nanik Sri Handayani, Margareth Widhy Pratiwi.

Karena ada 23 cerpen yang terkumpul dalam buku ‘Rahasia Ibu’, tidak semua cerpen akan dibaca utuh. Hanya 2 cerpen yang dibaca utuh, masing-masing “Akulah Marni’, karya Fatma Dewi dan ‘Rahasia Ibu’ karya Savitri Damayanti.

Di antara pembacaan 2 cerpen, akan dibacakan petikan 2-3 cerpen. Atau satu petikan cerpen untuk membuka dan dua cerpen di tengah untuk selingan sebelum satu cerpen utuh dibacakan.

Sebelum pembacaan cerpen, akan tampil berbicara, Herry Mardiyanto. Selamam ini Herry sering memberi pelatihan penulisan cerpen. Herry adalah Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UGM dan pensiunan Balai Bahasa Yogyakarta. Ia akan memberikan catatan mengenai cerpen-cerpen yang ditulis sekaligus untuk menumbuhkan semangat menulis.

Para penulis cerpen ini, sebagian besar adalah penulis lama, dan ada yang sudah menerbitkan buku novel. Selain menulis cerpen, ada juga yang menuis puisi. Pendek kata, aktivits 23 penulis perempuan ini memang menulis. Profesinya sebagaian besar pengajar di perguruan tinggi dan guru SMA. Ada juga ibu rumah tangga, pensiunan pegawai negeri dan lainnya.

Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama mengatakan, cukup banyak perempuan, yang usianya tidak lagi muda, mulai aktif menulis. Tidak sedikit di antaranya yang tertarik menulis puisi dan cerpen.

Sejak pertengah tahun 2000-an, perempuan-perempuan yang memiliki profesi guru, dosen dan lainnya, tertarik mengisi waktunya dengan menulis, ada juga satu dua, yang sudah lama menulis, dan berhenti, yang kemudian kembali menulis lagi.

“Para penulis yang memiliki pekerjaan dan mempunyai penghasilan, saya kira, aktivitas menulis yang utama bukan untuk mencari uang, tetapi untuk melakukan komunikasi dengan orang lain melalui tulisan, sekaligus untuk menjaga dan merawat agar pikirannya tetap sehat,” kata Ons Untoro. (*)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement