Connect with us

Kabar

Bamsoet Minta Pemuda Pancasila Manfaatkan Big Data

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong Pemuda Pancasila (PP), segera mendigitalisasi organisasinya, sehingga dapat menjadi pelopor sebagai  organisasi kemasyarakatan (Ormas)   berbasiskan big data.

Menurut Bamsoet, dengan jumlah anggota sekitar 5-juta orang,  hal itu bukan hanya menunjukan kekuatan PP dari segi kuantitas, melainkan juga menunjukan Ormas yang kaya terhadap data.

“Di era Revolusi Industri 4.0, big data menjadi sumber daya kekayaan baru, jika dimanfaatkan dengan baik bisa mendatangkan berbagai manfaat. Karenanya, PP perlu membuat basis data keanggotaan, by nama, by address, bahkan juga mencakup usia, jenis kelamin, alamat, dan profesi. Dari sini akan terlihat peta persebaran kekuatan anggota PP untuk kepentingan bela negara,” ujar Bamsoet usai memimpin Rapat Bidang Organisasi dan Kaderisasi Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, di Jakarta, Selasa (6/10/20).

Wakil Ketua Umum PP dan Ketua DPR RI ke-20 ini menekankan, sebelum bergerak lebih jauh ke pemanfaatan big data 5 juta anggota, PP juga perlu merevolusi kekuatan digitalnya dengan terlebih dahulu membuat portal website, portal berita, hingga media sosial yang komunikatif. Di era internet of things (IoT), merubah perilaku manusia dalam mencari berbagai informasi melalui internet.

“Para kader  di berbagai wilayah banyak melakukan kegiatan sosial maupun kegiatan positif lainnya. Namun tak semuanya diketahui publik. Karena itu, website, portal berita, hingga media sosial menjadi sangat penting untuk dikembangkan. Melalui ketersediaan informasi yang berkualitas tentang PP, akan semakin meningkatkan citra organisasi di mata masyarakat. Pada akhirnya bisa menghilangkan stereotipe premanisme yang kadang melekat di tubuh PP,” tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Kaderisasi ini juga mendengarkan laporan perkembangan organisasi PP di berbagai wilayah seperti  Bali, Jawa Barat, dan Medan. Bamsoet meminta pelatihan kaderisasi kembali digalakkan dengan latihan kepemimpinan dan lain-lain. PP tak boleh berpuas diri karena telah memiliki lima juta anggota. Dari lima juta tersebut, jika masing-masing merekrut satu anggota, bisa menggandakan keanggotaan PP menjadi sepuluh juta pada 2024. Begitupun selanjutnya.

“Semuanya dimulai dari pelatihan kaderisasi yang berkesinambungan. Dengan keanggotan kader yang beranekaragam, menempatkan PP sebagai salah satu kekuatan sosial terbesar bangsa Indonesia. Begitupun secara politik. PP memang tak secara khusus terafilisiasi ke satu partai politik. Ia tidak ‘kemana-mana’, tapi ada ‘dimana-mana’. Termasuk juga di berbagai partai politik besar, organisasi buruh, pengusaha, ormas, kepemudaan, pengacara, legislatif, eksekutif dan yudikatif,” pungkas Bamsoet. (*/pr)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *