Connect with us

Entertainment

Wow!!! Film Marlina, Si Pembunuh Dalam Empat Babak Bakal Tampil di Ajang Oscar 2019

Published

on

Salah satu adegan dalam film ‘Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak’–istimewa

Komite seleksi Best Foreign Language Oscar ke 91 memilih film Marlina,  Si Pembunuh Dalam Empat Babak,  sebagai film pilihan dan berhak mewakili Indonesia mengikuti kompetisi Best Foreign Language Oscar ke 91 tahun depan.  Demikian dibacakan Ketua Komite Seleksi Christine Hakim,  Selasa (18/9) petang di Jakarta. Christine Hakim menambahkan,   Film Marlina dipilih setelah menyisihkan 100 film nasional lainnya,  yang beredar setahun lalu.

“Unsur unsur yang dipertimbangkan untuk kategori ini meliputi semua unsur. Baik dari tema,  dan semua unsur pendukungnya, ” katanya.

Dia menambahkan, ajang bergengsi ini bukan festival untuk memilih yang terbaik. Tapi memilih yang sesuai dengan karakteristik Oscar. ” Kalau bisa,  kita inginnya memilih lebih dari satu. Tapi,  sayangnya setiap negara harus memilih satu,” katanya.

Di atas itu semua, menurut dia,  komite ingin memotivasi para film maker muda,  agar lebih serius dalam dunia film. Sehingga bantuan pemerintah pun menjadi lebih konkrit. “Turunannya,  dukungan publikasi pemerintah di sana juga makin total,” kata Christine Hakim.

Anggota Komite Oscar 2019 berjumlah 13 orang, di antaranya Alim Sudio, Reza Rahadian,  Benni Setiawan, Christine Hakim, Fauzan Zidni, Firman Bintang, Hardo Sukoyo, Yenny Rachman, Marcella Zalianty, Mathias Muchus, Roy Lolang, Thoersi Argeswara, Yudi Datau, dan Zairin Zain.

Maman Wijaya,  Ketua Pusat Pengembangan Perfilma, Kemendikbud mengatakan dalam ajang ini goal yang hendak dicapai adalah pembinaan film Indonesia dari hulu sampai hilir. “Atau dengan kata lain,  film Indonesia untuk dunia,” katanya. 

Menurut Reza Rahadian,  film Marlina mempunyai lokal wisdom yang sangat kuat. Dari setting,  cerita dan lainnya.  “Selain itu,  dalam kategori ini,  banyak negara yang mengirim film yang berisi isu kemanusian dan gender. Apakah teknis berpengaruh.  Iya.  Jadi sangat komplit film ini, ” katanya.

Zairin Zain mengatakan, mengikuti Oscar harus sangat marathon. Kita harus mencuri perhatian semua orang di sana.  Dan itu membutuhkan cost.  Itu tugas negara. Makanya mind set penyelenggara negara harus diubah.

Menurut Ketua Umum Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI)  Firman Bintang, pemerintah via PusbangFilm Kemendikbud telah memberikan bantuan yang luar biasa di ajang ini. “Saya yakin ke depan peran dan kehadiran negara makin terasa, ” katanya. Sebelumnya, Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS), selaku penyelenggara gelaran Academy Awards atau Oscar, untuk kali kesekian menunjuk Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) untuk memilih satu film Indonesia, guna bertarung dikategori Best Foreign Language 2019.

Untuk mendapatkan satu film Indonesia yang akan diikutkan dalam Best Foreign Language 2019, anggota komite Oscar kategori Best Foreign Language, sudah mulai bekerja per tanggal 31 Agustus 2018 lalu. (pik)

 

 

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *