Connect with us

Entertainment

‘Saat Menghadap Tuhan’: Kegelisahan Rudi Soedjarwo

Published

on

Rudi Soedjarwo (foto rexcorp)

JAYAKARTA NEWS— Setelah ‘Primbon’ dan ‘Sayap Sayap Patah’, sineas Rudi Soedjarwo tancap terus. Bersama PH baru rintisannya, ReXcorp, Rudi merilis film bergenre drama bertajuk ‘Saat Menghadap Tuhan’ (SMT) mulai 9 Juni 2024.

Ide cerita film ini merupakan cermin kegelisahan yang muncul dari pengalaman pribadi Rudi yang kemudian ia kembangkan dan tulis naskahnya dengan Djemima.

“Saya berangkat dari premis yang cukup sederhana: dari sekian banyak tindak kekerasan traumatis yang acap menimpa remaja, siapa yang paling bertanggung jawab melindungi dan membimbing mereka?” Tanya Rudi.

SMT yang keempat tokoh protagonisnya diperankan oleh empat aktor dan aktris baru dan berbakat, patut direnungkan alur ceritanya bagi semua pecinta film Indonesia. Mengingat dari rekam jejaknya, film-film Rudi kerap menjadi batu loncatan bagi para pelakon muda berbakat, yang di kemudian hari berhasil berkembang menjadi aktor dan aktris papan atas.

SMT bersentral pada kisah empat remaja dengan masalahnya masing-masing, namun disatukan oleh tali kenestapaan yang sama: penyesalan. Tiap kisah dari keempat protagonis ini mewakili satu isu yang jamak ditemui di tengah masyarakat saat ini.

Boleh dikata SMT adalah karya artistik dan sisi estetika yang rapi dari 25 tahun film-film Rudi Soedjarwo.

Satu hal yang selalu konsisten dilakukan Rudi sejak film pertamanya ‘Bintang Jatuh’ di tahun 1999, tak luput ia ulang lagi di SMT yaitu meng-highlight aktor-aktris baru.

Lihatlah seni peran Rafi Sudirman, Abielo Parengkuan, Denisha Wahyuni, Dede Satria, Cindy Sebastiani, Gilbert Pattiruhu, ditambah pemunculan kembali Poppy Sovia dan Aryani Willems.

“Kenikmatan dan kepuasan saya bikin film adalah bila mampu melahirkan manusia-manusia baru yang berbakat, baik di depan layar maupun di belakang layar dalam film saya. Jadi karya saya bukan hanya filmnya, tapi juga manusia yang terlibat dalam pembuatannya. Hal itu yang membuat semua jadi layak diperjuangkan,” pungkas Rudi Soedjarwo. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *