Connect with us

Kabar

Jumlah Hewan Kurban Jatim Meningkat, Tanda Ekonomi Membaik dan Kesalehan Sosial Masyarakat

Published

on

Pj Adhy melihat sapi korban di antaranya dari Presiden Jokowi ( foto: istimewa)

SURABAYA, JAYAKARTA NEWS – PJjGubernur Jawa Timur Adhy Karyono menjalankan sholat Idul Adha di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Senin (17/6/2024) pagi. Selepas sholat, Pj. Gubernur Adhy turut menyerahkan secara simbolis sapi kurban Presiden RI Joko Widodo kepada Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur yang diterima oleh H Imam Basori, MM Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur.

Kemudian Pj. Gubernur Jatim ini juga menyerahkan sapi kurban kepada Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya yang diterima oleh HM Arum Sabil selaku Dewan Pembina Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Juga dilakukan penyerahan sapi kurban Ketua DPRD Jatim diserahkan kepada Masjid Al Fattah Mengganti Gresik, sapi kurban Pangdam V/Brawijaya, kurban sapi Kapolda Jatim, dan sapi kurban dari Pangkoarmada II di tempat yang sama.

Diketahui, Sapi milik Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono yang diserahkan berjenis Peranakan Ongole berusia 5 tahun dengan berat 950 kg. Sapi ini dibeli dari peternak asal Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Subandi.

Sedangkan Sapi Presiden Jokowi yang dikurbankan tahun ini dibeli dari peternak asal Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Kabupagen Lamongan bernama Teguh. Sapi tersebut berjenis Peranakan Ongole berumur 5 tahun. Berat sapi sendiri sebesar 1.010 kilogram atau 1,01 ton.

Lebih lanjut Adhy mengatakan bahwa jumlah hewan kurban di Jawa Timur bertambah pada hari raya Idul Adha tahun ini. Hal ini menunjukkan kondisi ekonomi yang membaik seiring dengan meningkatnya kesalehan sosial masyarakat.

Jumlah hewan kurban di Jawa Timur pada tahun ini mencapai 434.843 ekor yang terdiri dari sapi, kambing dan domba. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 24 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 349.771 ekor hewan kurban.

“Alhamdulillaah tahun ini untuk kurban hewan kurban yang dijadikan kurban oleh masyarakat ini bertambah jumlahnya. Ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi di Jawa Timur cukup baik juga dibarengi dengan tingkat ketakwaan dan tingkat kesalehan umat Islam yang menunaikan ibadah haji dan kurban,” katanya.

Khusus di Masjid Nasional Al Akbar Surabaha sendiri, tahun ini total menerima hewan kurban sebanyak 25 ekor sapi dan 47 ekor kambing. Sementara di Masjd Raya Islamic center menerima 64 ekor sapi.

Seluruh hewan kurban yang diserahkan Pemprov Jatim telah mendapatkan sertifikat vaksinasi dan terhindar dari penyakit hewan menular strategis. Semua hewan kurban dipastikan dalam keadaan sehat.

“Seluruh hewan kurban yang dipilih oleh masyarakat sudah lolos sertifikasi, kemudian vaksinasi dan dipastikan tidak ada penyakit-penyakit,” ungkapnya.

Ia juga berharap pembagian hewan kurban kepada masyarakat juga kan berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga semua masyarakat yang berhak akan menerima daging kurban.

“Saya berharap saat pembagian kepada masyarakat nanti berjalan dengan baik dan tidak ada masalah,” harapnya.

Di kesempatan ini, Adhy mengimbau masyarakat bahwa selain banyak masjid-masjid yang melakukan penyembelihan mandiri, sejumlah RPH di Jatim juga disiapsiagakan untuk melakukan penyembelihan.

Total terdata di Jawa Timur telah tersedia 131 rumah potong hewan (RPH) dan 30.168 tempat di luar RPH atau tempat pemotongan lainnya. Semua proses pemilihan hewan kurban hingga tempat pemotongan hewan kurban telah dilakukan.

“Seluruh proses dari mulai penyediaan hewan dan rumah potong telah tersedia dengan baik sehingga seluruh hewan yang dipilih masyarakat sudah lolos sertifikasi dan vaksinasi,” tuturnya.

Usai melaksanakan prosesi penyerahan hewan Qurban, Pj Gubernur Adhy juga melakukan panen raya buah melon hasil budidaya Masjid Al-Akbar Surabaya. Pj Gubernur Adhy menyampaikan bahwa perlunya memanfaatkan lingkungan sekitar tempat ibadah untuk suatu hal yang bisa dijadikan sarana yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

“Ini bisa dijadikan contoh masjid-masjid yang lain, ada area-area masjid itu bisa dijadikan tempat untuk masyarakat belajar, salah satunya belajar bagaimana hidroponik dan juga menanam tanaman dengan teknologi yang tinggi,” pungkasnya. ***poedji

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *