Kolom
Menunggu Kurir JNE Seraya Mendengarkan Radio
Oleh: Eddy Koko
“PAKET, Pak!”
Begitu, Faisal, kurir Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE menyapa, suatu pagi, saat saya membaca koran di teras rumah. Faisal, bukan nama samaran, asli kurir JNE wilayah Pamulang Timur, Tangerang Selatan. Saya menerima kiriman dari anak di Purwokerto, isinya, bolu kering. Saya suka.
Wajah Faisal cukup familiar di kompleks kami yang jumlahnya hanya 12 rumah. Tetapi sepertinya hanya saya yang berkenalan akrab dengan Faisal. Naluri wartawan ingin tahu membuat saya berbincang seputar profesinya sebagai kurir JNE. Saat itu hujan turun saya menyarankan berteduh di teras rumah. Hari-hari, meskipun Faisal hanya lewat mengantar paket kepada tetangga, kami selalu berteriak menyapa.
Profesi orang seperti Faisal, apakah dia bekerja di JNE atau jasa pengiriman lainnya adalah mulia. Tetapi yang dikerjakan Faisal, memang, klop dengan slogan perusahaannya, JNE Menyambung Kebahagiaan dari Generasi ke Generasi.
Jika dihitung saya berkarir sebagai wartawan tahun 1981 maka masuk dalam generasi lama. Anak-anak saya yang pernah dan yang sedang kuliah di luar kota merupakan generasi baru. Melalui Faisal, JNE menyambungkan saya dengan anak-anak secara mudah dan cepat.
Slogan JNE ini mirip dengan slogan Radio Pensiunan, yaitu Pabriknya Kebahagiaan. Radio Pensiunan merupakan media siaran sebagai kreativitas saya di usia senja. Kreativitas ini sejalan dengan ajakan JNE untuk Gasss Terus Semangat Kreativitasnya, sebagai usaha menolak pikun, terus berkarya tanpa batas. Bersyukur Radio Pensiunan mendapat sambutan positif masyarakat.
Slogan perusahaan, JNE menyambung kebahagiaan dari generasi ke generasi memiliki makna luas dan dalam, menumbuhkan kreativitas tiada henti. Dunia terus berkembang, perubahan terus terjadi keberlanjutan antara generasi ke generasi tidak boleh putus. Semangat kreativitas yang dilakukan generasi baru tidak mungkin terjadi tanpa generasi lama.
Tapi apakah kreativitas hanya milik generasi baru? Tidak. Pun salah jika generasi lama berhenti berkreatifitas dan tidak percaya diri. Kolaborasi harus dilakukan antara generasi lama dengan baru guna menghasilkan kreativitas maksimal dan bermanfaat untuk orang banyak.
Radio Pensiunan
Pengalaman mengelola stasiun radio papan atas dan mencermati kehidupan pensiunan di Indonesia memunculkan ide membangun Radio Pensiunan. Mengambil slogan Radio Pensiunan Pabriknya Kebahagiaan karena radio siaran merupakan media hiburan dan informasi yang dapat menyenangkan pensiunan. Mereka para pendengar harus terus bahagia di hari senja.
Ide membangun Radio Pensiunan muncul setelah mendengar banyak cerita pensiunan di Indonesia, baik pegawai pemerintahan maupun swasta, merasa diabaikan. Perusahaan tidak lagi menyapa mantan karyawannya setelah mereka pensiun. Sementara tidak banyak karyawan siap dengan hari pensiun.
Kondisi ini bahkan menimbulkan kecemasan calon pensiunan, takut menjalani pensiun suatu hari nanti. Acara pembekalan untuk calon pensiunan menghadirkan pembicara belum pernah pensiun, banyak berteori, justru membangun malapetaka.
Setelah pensiun ikut saran saat pembekalan, terjun berbisnis, padahal bukan pebisnis berujung gagal total. Radio Pensiunan membuka ruang diskusi sesama para pensiunan dan calon pensiunan berdasarkan pengalaman nyata mereka.
Ketika berdiri Januari 2023, banyak orang menertawakan Radio Pensiunan karena radio dianggap kuno dan namanya dinilai aneh. Tetapi dalam perjalanannya pendengar terus meningkat dari dalam dan luar negeri, sebanyak 287.655 orang mendengarkan (data Google Analytics pada Juni 2024).
Pendengar ada di seluruh dunia karena Radio Pensiunan memanfaatkan kemajuan zaman dan teknologi, yaitu streaming berbasis internet. Wilayah yang ada jaringan internet dipastikan dapat menangkap siaran Radio Pensiunan. Konsep radio streaming tidak berbeda dengan radio siaran pada umumnya, ada studio, mixer, microphone dan penyiar serta lagu-lagu.
Pesawat radio transistor yang dulu populer sekarang semakin tergusur karena orang enggan menentengnya. Orang berganti menenteng pesawat smartphone atau HP dan dapat menerima siaran radio, seperti Radio Pensiunan yang siaran selama 24 jam nonstop.
Meskipun gagasan membangun Radio Pensiunan oleh generasi lama tetapi pengelolaan tetap melibatkan anak muda. Beberapa penyiarnya adalah anak muda terutama bagian teknologi sebab mereka adalah penguasa zaman now. Kolaborasi dilakukan antara generasi lama dan baru.
Pendengar & JNE
Radio Pensiunan memutar lagu dan cerita era para pendengar masih remaja guna membangkitkan kenangan mereka. Kenangan penuh semangat diharapkan membangkitkan kembali gairah hidup di usia senja. Jika usia JNE, saat ini, 33 tahun maka pendengar Radio Pensiunan saat itu masih remaja dan sebagian usia produktif alias baru bekerja. Mereka yang kuliah menunggu kiriman orang tua di kota asal sekarang menerima kiriman dari anak atau cucu dari luar kota.
Popularitas JNE saat ini berada di atas jasa kurir kebanyakan bahkan menurut Supply Chain Indonesia berada pada urutan pertama dari sepuluh perusahaan jasa kurir di Indonesia. Posisi JNE ini, boleh jadi, karena sadar akan perubahan sehingga terus-menerus melakukan inovasi, seperti penggunaan sistem pelacakan dan aplikasi mobile yang dulu tidak ada. Cara-cara tersebut dinilai memudahkan pelanggan dalam melacak keberadaan kirimannya.
Tantangan JNE ke depan, tampaknya, justru terhadap semakin meningkatnya Electronic Commerce (e-commerce) atau belanja online yang membutuhkan layanan logistik cepat dan efisien. Catatan Bank Indonesia nilai transaksi e-commerce tahun 2023 sebesar Rp. 474 triliun dan diprediksi tumbuh 2,8% menjadi Rp. 487 triliun pada 2024 sedangkan tahun 2025 naik 3,3% menjadi Rp. 503 triliun.
Data dari lembaga riset e-commerce Jerman, ECDB (database e-commerce) menyebut orang Indonesia suka belanja melalui online sehingga JNE harus waspada agar tidak kewalahan karena pelanggan bertambah.
ECDB mencatat Indonesia merupakan negara dengan proyeksi pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia pada 2024, yaitu menyentuh 30,5%. Prediksi pertumbuhan e-commerce tertinggi kedua global dalam catatan ECDB ditempati Meksiko (26,8%), ketiga Thailand (22,9%). Selanjutnya Malaysia, Iran, Filipina dan lainnya.
Tidak dapat dipungkiri pengguna jasa kurir JNE cukup banyak dan sebagian di antaranya adalah pensiunan, juga suka belanja online. Untuk mempertahankan dan meningkatkan semua itu pastinya JNE meningkatkan personal touch kepada pelanggannya.
dunia bisnis personal touch diakui sebagai keunikan yang dilakukan sebuah perusahaan untuk membedakan konsepnya dengan kompetitor. Personal touch diakui dapat membantu pelaku usaha menjaga tingkat kepuasan para pelanggannya. yang diperlukan juga adalah kesiapan customer service sebagai garda depan perusahaan menjawab pertanyaan pelanggan.
Banyak kreativitas bisa dilakukan JNE untuk meningkatkan pendekatan kepada pelanggan, salah satu melalui siaran radio. Penyiar dapat memutarkan lagu hiburan seraya menyapa pelanggan JNE di manapun berada.
Konsep siaran seperti digunakan Radio Pensiunan, bersifat streaming, memungkinkan penyiar mengabarkan pergerakan paket dari kota ke kota yang ditunggu pendengar atau pelanggan JNE di berbagai kota secara langsung.***
#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun
#JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya