Connect with us

Profil

Edgar Suratman, Calon Walikota Bogor Jalur Perseorangan

Published

on

MANTAN pejabat Pemkot Bogor yang baru satu bulan pensiun dari Aparatur Sipil Negara (ANS) Edgar Suratman Rabu hari ini akan mendaftar ke Kantor Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor sebagai calon Walikota Bogor. Figur bersahaja ini memilih jalur perseorangan sebagai kereta politiknya.

Edgar datang mendaftar bersama calon Wakil Walikota Sefwelly Ginanjar Djoyodiningrat. Figur pengusaha muda yang ganteng dan taat beribadah.

Menurut Timses mereka Martinus, rombongan prosesi calon independen ini berangkat setelah sholat dhuhur berjamaah. Berangkat dari Rumah Budaya Sunda Ma Ageung di Jl Binamarga,  Baranangsiang Bogor. Tidak jauh dari Kantor KPU, tidak lebih 100 meter jaraknya.

Juru bicara timses Zaenal Mutaqien mengatakan sengaja memilih Rumah Ma Ageung karena Edgar yang kesehariannya sangat dekat dengan budaya khususnya budaya Sunda. Edgar Suratman adalah Ketua Kerukunan Wargi Bogor dua periode sampai saat ini. Dia juga yang menggagas ide “NgaBogor” sebagai sebuah tata nilai dan perilaku keseharian warga Bogor.

Hingga saat ini Edgar masih memimpin PMI cabang Kota Bogor.  Alumnus Fakuktas Ekonomi Universitas Ibnu Khaldun Bogor ini sengaja memilih Senior Marketing PT Guruh Soekarno Persada sebagai pasangannya dengan alasan enerjik karena masih muda. Dan Sefwelly sangat profesional dan kuat wawasan bisnisnya. “Sangat menjanjikan untuk perubahan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.  Ini hal penting yang mesti kita bangun” tegas Zaenal dengan semangat optimisnya.

Pasangan independen yang memang diperkirakan akan menjadi pengganjal pertahana ini  datang mendaftar dengan  sangat meyakinkan. Mereka membawa serta tidak kurang 75.000 lembar copy bukti Kartu Tanda Penduduk warga Kota Bogor. Walaupun syarat minimal lolos butuh sebagai kandidat walikota hanya diperlukankan sekitar 52.000 dukungan yang dibuktikan melalui copy elektronik KTP (e-ktp).

Prosesi pengawalan pendaftaran ke KPU diperkirakan akan meriah. Rombongan akan berangkat jalan kaki, dengan prosesi adat Sunda. Peserta prosesi dibebaskan menggunakan seragam budaya daerah Nusantara, selain pakaian Sunda.

Acara arak-arakan pasangan calon independen hari ini merupakan awal dimulainya pesta demokrasi pilkada langsung secara serentak di Kota Bogor. Pemungutan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak sudah ditetapkan oleh KPU secara nasional tanggal 27 Juni 2018. (Yonathan Nugraha)

Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto saat diskusi politik di Sekretariat Pemuda Muhamadiyah pekan lalu menegaskan bahwa sosialisasi pemilu oleh KPU harus menyeluruh dan menjangkau masyarakat Kota Bogor. Panitia Pengawas Pemilu harus menjadi wasit yang jujur dan independen. Sehingga pengelenggaraan pemilukada dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. “Kota Bogor kalau bisa jadi contoh pilkada yang terbuka, jujur dan aman” janji Bima Arya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional ini juga berharap ada pesta demokrasi dan pendidikan politik bagi generasi sekarang. Sebagai calon petahana, Bima minta agar aparatur dan stake holder masyarakat ikut mengawal pilkada serentak tahun depan. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *