Entertainment
Artis ‘Nona Cantik’ Layanan Short Time Bertarif Rp150 Juta
PROSTITUSI juga lepas dari hukum ekonomi, dimana ada yang cari di situ ada pihak yang siap mensuplai. Perempuan jetset, tidak lepas dari jeratan bisnis ini. Artis sinetron VA yang konon bertarif Rp 80 juta sekali kencan, ternyata belum apa-apa dibanding seorang artis yang tarifnya hampir dua kali lipatnya. Ya, untuk kencan dengan artis tersebut, katakanlah namanya kita sebut Nona Cantik, seorang pengusaha harsu merogoh kantong Rp 150 juta.
Robby Abbas, mantan mucikari yang telah menjalani hukuman kurungan karena tertangkap di sebuah hotel di Jakarta Selatan, mengungkapkan secara blak-blakan dalam sebuah acara Hotman Paris Show yang tayang di INews TV.
Robby mengaku, ketika dirinya bisnis esek-esek, ia menenajemeni 100-an artis. Mereka pada umumnya adalah model majalah dewasa. Ada juga beberapa yang biasa suka tampil di layar televisi. Yang mengejutkan, ada juga artis yang pernah menjadi tamu dalam acara Hotman Paris Show, juga pernah di bawah menejemen Robby untuk layanan di tempat tidur.
“Tapi sekarang sudah hijar,” kata Robby, menggambarkan bahwa selain dirinya, di antara para artis yang dikelolanya untuk bisnis esek-esek itu sudah pada sadar diri.
Robby mengaku, para model yang menjual diri lewat Robby secara fisik rara-rata memang oke. “Secara fisik, ya bagus,” kata Roby menjawab pertanyaan Hotman.
Disinggung harga jual layanan artis dan model yang dikelolanya, Robby menyebut rata-rata tarifnya Rp 20 juta sampai dengan Rp 30 juta.
Hotman pun beryanya, berapa taruf yang paling mahal dari artis yang pernah ada di bawah menejemen Robby. Menurut Robby, yang termahal Rp 150 juta. Untuk yang 20-30 juta per short time, kebanyakan model-model yang belum masuk ke layar televisi (main sinetron atau acara lainnya).
Seorang Hotman Paris pun terkaget-kaget ketika mendengar tarif short time Rp 150 juta. Dia pun kemudian membandingkan, bagaimana duit sebanyak itu bisa untuk membeli dua ekor sapi dengan danging yang bagus. “Rp 150 juta itu sudah bisa beli dua sapi utuh dagingnya,” kata Hotman.
Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata lelaki hidung belang yang mengajak kencan artis tersebut hanya menghabiskan waktu 20 menitan. Apa yang dilakukan artis tersebut dengan lelaki yang mengencaninya, Robby mengaku tidak tahu.
“Saya hanya ngurus sistemnya sampai selesai, dari keuangan, tempat dsb,” jelas Robby.
Bagaimana sistem pembayarannya? Robby mengaku, ketika itu dia memilih sistem cash. Tidak mau menggunakan tranfer bank, karena sangat mudah diendus PPATK.
Ketika ditanya mengenai berapa “bonus” yang diterima Robby sebagai marketing, Robby mengaku mem-mark up sekitar 20-30%. Rata-rata 20 persen, akunya.
Menurutnya, orang yang ingin berkencan dengan artisnya, yang bersangkutan harus memnyelesaikan masalah keuangannya. Sedangkan artisnya, akan menemuinya kemudian setelah melaksanakan “tugas”nya.
Robby mengaku, dalam kasus yang menyeretnya ke pengadilan, semua artis yang masuk manajemennya, menawarkan diri. Dirinya tidak pernah menawarkan jasa ke mereka untuk memasarkan, tetapi mereka yang datang atau menghubunginya.
Baik dalam BAP polisi maupun di persidangan, mereka yang diperiksa polisi, mengakui apa adanya bahwa mereka melakukan pekerjaan itu. Tetapi memang ke media, mereka mengaku tidak melakukan dan tidak kenal dengan Robby. Di antara mereka, juga mengaku dijebak oleh Robby. ***