Ekonomi & Bisnis
Payoneer Go Public Pasca Merger dengan FTAC Olympus
JAYAKARTA NEWS – Platform pembayaran digital, Payoneer, remi go public di Bursa Nasdaq pada Senin, setelah sukses merger dengan FTAC Olympus.
Sukses melantai di bursa dan merger tersebut tidak lepas dari peran Betsy Cohen, seorang pengusaha fintech. Raksasa platform pembayaran tersebut kini sahamnya diperdagangkan dengan simbol ‘PAYO.O’. Pada awal perdagangan harga sahamnya naik sedikit.
Kesepakatan merger Payoneer, yang didirikan pada 2005 itu, mencapai nilai sekitar $3,3 miliar. Reuters melaporkan, bahwa perusahaan pembayaran itu diperkirakan akan mengumpulkan uang tunai hingga $563 juta, yang mencakup $300 juta dalam bentuk Private Investment in Public Entity (PIPE) dari Wellington Management, Dragoneer Investment Group dan Fidelity Management & Research Company.
“Sekarang dengan dana publik, kami dapat melakukan investasi yang lebih berani, melakukan lebih banyak akuisisi, dan bergerak lebih cepat untuk melakukan hal-hal yang lebih besar bagi lebih banyak pelanggan dan lebih banyak tempat di seluruh dunia,” Scott Galit, Chief Executive Payoneer. Dalam sebuah wawancara, Galit mengharapkan mereka akan meraup pendapatan $ 432 juta dibandingkan capaian $ 94,7 juta yang dikantongi pada tahun 2020 selama wabah Coronavirus.
Di sisi lain, FTAC Olympus Acquisition, sebuah SPAC yang diluncurkan oleh Cohen dan juga pendiri The Bancorp, mengumpulkan $750 juta dalam Initial Public Offering (IPO) tahun lalu. Selain itu, pada bulan Maret, eToro telah mengumumkan penggabungannya dengan FinTech Acquisition Corp. V untuk membuat debut publiknya di Nasdaq. Sekali lagi, Cohen berpartisipasi dalam membawa pialang ke publik.
Perusahaan merger itu akan beroperasi sebagai eToro Group Ltd, dan perkiraan nilai ekuitas tersirat akan menjadi sekitar $10,4 miliar pada penutupan, yang merupakan nilai yang diharapkan dari laporan sebelumnya. (sm)