Connect with us

Kabar

Trauma Gempa, Warga Kota Jayapura Belum Berani Pulang ke Rumah

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Masyarakat kota Jayapura mengaku masih trauma dengan kejadian gempa M5.4 yang menimpa mereka. Apalagi gempa-gempa susulan masih terus berlangsung meski tidak sebesar gempa pertama.

Itu sebabnya sebagian besar warga mengaku merasa lebih aman untuk sementara tinggal di tempat pengungsian ketimbang kembali ke rumah. Saat ini ada 2.148 warga yang tinggal di pengungsian yang tersebar di 16 titik.

Pada pagi hingga sore, para pengungsi lebih banyak meninggalkan tenda dan tetap beraktivitas seperti biasanya. “Kami masih trauma. Jadi lebih baik di sini (tenda). Tapi kalo pagi sampai sore kita bekerja saja seperti biasa. Kadang juga tengok rumah. Tapi ya masih sedikit takut begitu,” jelas warga pengungsi. “Semalam saja sangat besar guncangan,” tambahnya.

Adanya gempa susulan, sebagaimana pengakuan warga Jayapura dibenarkan oleh pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura. Menurut rekaman data yang dihimpun BMKG sudah terjadi 1.124 kali gempa terhitung sejak tanggal 2 Januari 2023, yang mana dua di antaranya berdampak signifikan. “Ada sebanyak 1.124 kali gempabumi sejak 2 Januari 2023,” jelas Danang Pamuji, selaku Koordinator Bidang Obs BMKG Wilayah V Jayapura.

BNPB menyerahkan bantuan kepada Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey guna percepatan penanganan bencana/foto: BNPB

Waspada Harus, Takut Jangan

Abdul Muhari, ahli gempa bumi dan tsunami BNPB menjelaskan,  fenomena gempa bumi Jayapura hendaknya disikapi dengan sikap yang lebih waspada, namun tidak perlu takut atau khawatir berlebihan. Sebab, kendati gempa susulan masih bermunculan beberapa kali, namun sejauh ini dapat dipastikan bahwa kekuatannya semakin melemah.

“Terlihat dari data BMKG kekuatannya melemah. Sehingga bapak dan ibu sekalian tidak perlu takut, namun kami minta tetap waspada,” jelas Muhari.

Lebih lanjut, Muhari juga mencontohkan bahwa masyarakat sebenarnya dapat memanfaatkan alat-alat rumah tangga sebagai sistem peringatan dini gempa bumi sederhana namun tepat guna.

Misalnya, menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi ‘alarm’ apabila terjadi gempa bumi. “Dengan menyusun kaleng-kaleng bekas yang diisi batu secara bertingkat, maka ketika gempa susulan terjadi kaleng-kaleng ini akan jatuh sehingga menimbulkan bunyi yang berisik sebagai “alarm” bagi pemilik rumah untuk segera evakuasi keluar rumah,” jelas Muhari.

Di samping itu, Muhari juga mengimbau agar masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.

“Bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa,” ujarnya.

Sementara itu, sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan darurat bencana, BNPB menyerahkan bantuan senilai Rp1 Miliar kepada Pemkot Jayapura.

Adapun rincian bantuan tersebut adalah Dana Siap Pakai (DSP) sebesar 750 juta dan logistik serta peralatan senilai 250 juta rupiah. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan kepada penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey di halaman RSUD Kota Jayapura, Sabtu (11/2).

Mayjen TNI Fajar yang mewakili Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, bantuan DSP tersebut diharapkan dapat digunakan untuk operasional percepatan penanganan darurat. Dia menambahkan agar penggunaan dana dukungan itu diprioritaskan untuk segala urusan yang menyangkut kebutuhan dasar dan keselamatan warga.

“Ini adalah dana operasional untuk percepatan penanganan gempabumi. Mohon sekiranya dapat diterima untuk dapat dipergunakan sebagaimana mastinya,” ucap Fajar.

Pada kesempatan sebelumnya, atas nama Pemerintah dan BNPB, Mayjen TNI Fajar juga menyerahkan santunan kepada ahli waris para korban gempa yang meminggal dunia. ***din

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *