Connect with us

Kabar

Soal Pertemuan Rosan-Arsjad, Bamsoet: Bisa Jadi Jembatan Parpol Kubu Prabowo-Ganjar Bersatu di Pemerintahan Baru

Published

on

Ketua TPN Arsjad Rasjid hadir dalam acara open house di rumah Rosan Roeslani, Ketua TKN, Kamis (11/4/2024)/foto: Tim Bamsoet

JAYAKARTA NEWS— Akhirnya dua tokoh yang pada Pilpres 2024 lalu di kubu yang berseberangan menjalin komunikasi. Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Arsjad Rasjid hadir dalam acara open house yang digelar Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslan, di kediamannya.

Kabar pertemuan keduanya ini diungkap Bambang Soesatyo, Kamis (11/4/2024) malam, usai menghadiri open house di tempat yang sama. Bamsoet yang juga Ketua MPR berharap, pertemuan keduanya mampu menjembatani partai politik yang mendukung Prabowo Subianto serta partai politik yang mendukung Ganjar Pranowo untuk bersatu dan bergabung dalam pemerintahan ke depan.

“Akhirnya dua sahabat bersama kembali setelah beberapa lama berada dalam dua kubu yang berbeda. Saya berharap pertemuan keduanya bisa menjembatani dua kubu yang bertarung pada Pilpres 2024 lalu untuk bersatu dalam koalisi besar pemerintahan Presiden Prabowo,” ujar Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Golkar ini mengingatkan, para politikus di dalam dunia politik agar tidak ‘baperan’. Karena, sesungguhnya politik ibarat sebuah ‘permainan’. Ketika sebuah permainan usai, maka semua pemain harus kembali bersatu.

“Di dunia politik dikenal pameo no hard feeling. Jangan mudah sakit hati. Karena sesungguhnya ‘politics is the games’. Kemenangan dan kekalahan merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Dalam politik kita bisa mati berkali-kali dan hidup berkali-kali,” kata Bamsoet.

Bamsoet berharap dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke depan, tidak ada partai politik yang menjadi oposisi. Semua partai politik yang bertarung pada Pemilu 2024 dan masuk di dalam parlemen bisa bergabung ke dalam koalisi pemerintahan agar pemerintahan bisa berjalan lebih baik dan efektif.

“Sekali lagi saya menegaskan, mendukung penuh jika Presiden terpilih Prabowo Subianto merangkul semua partai politik untuk masuk dalam koalisi. Para pemimpin partai politik pun juga mau untuk bergabung dan menyatukan langkah dengan pemerintahan yang baru agar lebih mudah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” urai Bamsoet.

Indonesia, ujar Bamsoet, sesungguhnya tidak mengenal oposisi. Karena demokrasi yang dianut bangsa Indonesia adalah demokrasi gotong royong. Demokrasi Pancasila.

Sistem presidensial yang dianut bangsa Indonesia pun tidak seperti negara-negara lain yang hanya ada dua partai besar, didalam dan diluar pemerintahan (oposisi). Checks and balances dapat kita lakukan tanpa oposisi melalui mekanisme sistem hukum ketatanegaraan yang ada.

“Filosofi demokrasi di Indonesia tidak mengenal oposisi. Musyawarah untuk mufakat menjadi ciri khas berdemokrasi di Indonesia. Kita ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong,” katanya.

Ini adalah momentum yang tepat untuk semua mengakhiri dan menutup celah adu domba sesama anak bangsa atas nama demokrasi, namun mengancam keutuhan bangsa.***/din

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *