Connect with us

Kabar

SBY Diberitakan Cuci Uang, Partai Demokrat Ancam Gugat Asia Sentinel dan Berthelsen

Published

on

Goreng-menggoreng isu politik, jamak terjadi jelang Pemilu. Isu lama yang dihangat-hangatkan, atau kasus besar yang disenggol-senggolkan dengan para elite negeri. Harapannya, tentu saja mendegradasi kredibilitas tokoh, maupun tokoh yang didukung.

Tak tanggung-tanggung, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun dituding melakukan pencucian uang yang mengakibatkan elite Partai Demokrat meradang. Isu diembuskan media online Asia Sentinel yang menuding SBY melakukan kejahatan pencucian duit sebesar US$ 12 Billion dalam bail-out Bank Century, ketika menjabat Presiden.

Tak kurang dari Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, Jumat (14/9) malam, mengatakan Demokrat akan gugat Asia Sentinel maupun John Berthelsen, penulis berita. “Tidak benar pemberitaan itu. Fitnah!” tuding Hinca, Sekjen Demokrat.

Hinca mengayakan, tulisan itu sepenuhnya opini pribadi Berthelsen. Sumber beritanya diambil dari materi gugatan persidangan di Mauritius antara Weston Capital vs LPS yang sama sekali tidak menyebut SBY dan Partai Demokrat.

Jika isi gugatan Weston Capital itu benar dan niatnya bukan untuk mencemarkan nama baik SBY, maka Demoktat persilakan gugatan ini diajukan di Indonesia. “Kami siap menghadapinya. Karena kami yakin sepenuhnya tuduhan itu tidak benar dengan menuduh “Century Bank SBY” dan “SBY mencuci uang US$ 12 Billion,” tutur Hinca lantang.

John Berthelsen sendiri sudah pernah menulis soal isi gugatan antara Weston dengan LPS ini pada November 2017 dan di dalamnya sama sekali tidak menyebut nama SBY dan Demokrat.

Terkait Bank Century sendiri, kata Hinca, secara terang benderang, hasil audit BPK dan Pansus di DPR sudah ada. Bahkan KPK juga telah melakukan penyidikan.

Dari keseluruhan dokumen hasil audit lembaga itu sama sekali tidak ditemukan fakta adanya aliran dana ke Demokrat serta SBY mencuci uang sebesar US$ 12 Billion. “Tidak sebagaimana ditulis Berthelsen dalam laporannya 11 September 2018 lalu,” ujarnya.

Karena itu dia tandaskan bahwa itu hanya berita bohong. Finah! “Makanya,kami akan mengajukan gugatan terhadap Asia Sentinel dan penulisnya John Berthelsen.” “Bagi pihak-pihak di Indonesia yang juga ikut “menggoreng” dan menyebarluaskan berita yang tidak benar dan penuh fitnah ini akan kami ambil tindakan hukum yang sama.”

Entah lelucon apa di balik kasus di atas. Karena tak lama kemudian, berita yang nongol pada tanggal 12 September 2018 itu mendadak raib, alias diturunkan tak tayang lagi. Meski begitu, Partai Demokrat menegaskan akan tetap menempuh langkah hukum terhadap media Asia Sentinel yang memuat berita tuduhan terhadap Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. “Dengan dihapusnya berita itu, justru membuat kami semakin yakin bahwa itu adalah berita propaganda untuk menyudutkan SBY dan Partai Demokrat di tahun politik ini,” kata Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada Kompas.com, Sabtu (15/9/2018). (Leste)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *