Kabar
PKM Mahasiswa FH Unpam: Menyikapi Media Sosial Secara Bijak di Era Globalisasi Saat Ini
JAYAKARTA NEWS – Media sosial, tidak bisa dibantah sudah menjadi bagian dari kehidupan pada era digital saat ini. Tentu saja dibutuhkan kebijaksanaan bagi setiap individu untuk menyikapi era baru ini. Setiap orang harus cerdas menyaring info yang bertebaran di media sosial agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang berbau negatif.
“Ada dampak positif dan tentu juga negatif dari penggunaan media sosial di era digital saat ini,” jelas Suparno SH, MH dalam acara Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Mahasiswa Semester 6 Fakultas Hukum Universitas Pamulang (Unpam) di SMP Bhakti Prima, Tangerang Selatan, baru-baru ini.
Didampingi lima mahasiswa semester 6 Fakultas Hukum Unpam yang tergabung dalam Kelompok 6 yaitu Desi Fitriyah (Ketua kelompok), Lina Handayani, Sabil Sahid, Nina Yulia serta Muhammad Adam, apa dan bagaimana media sosial diuraikan kepada sekitar 79 peserta yang hadir pada acara tersebut, Jumat (8/4).
Secara umum para mahasiswa menggambarkan rumusan masalah, apa dan bagaimana dampak positif dan negatif dari penggunaan medsos di era digital saat ini. Misalnya dampak positif, jelas bisa sebagai media penyimpanan informasi. Melalui medsos informasi menyebar dengan cepat, dalam tempo beberapa menit setelah kejadian sudah tersaji di depan mata.
Dampak Positif dan Negatif
Dampak positif lainnya, situs jaringan sosial membuat setiap orang, terkhusus anak dan remaja lebih gampang menjalin persahabatan, saling memberi perhatian dan sejenisnya. Dengan mengggunakan situs-situs web, para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
Media sosial juga dapat menyambung tali silaturrahmi, memudahkan bagi yang memiliki banyak saudara yang jauh untuk bisa tersambung. Malah media sosial adakalanya berperan untuk mempertemukan kembali keluarga dan kerabat yang jauh dan lama tidak bertemu. Sisi positif lainnya, mempermudah berbelanja, seperti menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Selain dampak positif, Kelompok 6 ini juga menguraikan dampak negatif dari penggunaan media sosial. Berawal atau melalui media sosial sering terjadi tindak kejahatan seperti penipuan, pembunuhan, pemerkosaan, penculikan dan lainnya.
Keberadaan media sosial juga kerap membuat seseorang susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Penggunaan media sosial membuat malas para pengguna untuk berkomunikasi dengan dunia nyata.
Seseorang yang sangat aktif bersosial media, selalu memposting apa saja yang dikerjakan tapi lupa menjalin hubungan dengan sesama di dunia nyata. Malah terkadang apa yang diposting di dunia maya berbeda jauh dengan kenyataan. Biasanya, orang yang aktif di sosial media mayoritas pendiam dan tidak banyak bergaul.
Hal negatif lainnya, dalam bermedia sosial lebih sering menggunakan bahasa informal dalam keseharian sehingga bahasa formal pun menjadi terlupakan. Dijelaskan juga, jika tidak pandai mengontrol, maka kita akan terjerumus dalam pergaulan bebas, karna tidak bisa lagi menjaga ucapan.
Situs media sosisal juga akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri,mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar karena terlalu banyak menghabiskan waktu dengan menggunakan internet. Anak-anak dan remaja bisa menjadi lalai dan tidak bisa membagi waktu karena terlalu asik dengan dunia maya. Apalagi untuk seorang pelajar, apabila sudah kecanduan maka mereka lebih mementing hal tersebut dari pada keperluan lain. Bahkan rela menyisihkan uang saku hanya untuk kuota internet.
Pada bagian lain uraiannya, para mahasiswa memberi arahan bagaimana seharusnya menggunakan media sosial dengan bijak. Di antaranya, harus bisa menjaga informasi yang bersifat privasi.
Privasi merupakan salah satu hal penting yang harus dijaga keamanannya. Berhati-hati membagikan informasi yang bersifat privasi seperti nama lengkap, email, nomor handphone, nomor rekening termasuk alamat tempat tinggal.
Hal lainnya, menjaga etika dalam berkomunikasi. Jangan sampai melontarkan hal yang tidak sopan seperti berkomentar kasar atau yang mengandung unsur SARA.
Pada kesempatan itu para mahasiswa mengimbau agar pengguna medsos sebaiknya memilih teman yang memiliki pola pikir dan hobi yang sejalan. Cara dengan mengikuti atau bergabung komunitas yang disukai. Hindari mengikuti akun atau pertemanan toxic jika hanya membuat stres.
Banyak hal yang bisa dibagikan di medsos, mulai dari mengunggah foto, video bahkan kegiatan sehari-hari. “Namun bukan berarti bisa menggunggah hal secara sembarangan,lho! Kamu harus ingat bahwa jejak digital sangat sulit dihilangkan,” demikian dipaparkan mereka.
Kemajuan teknologi tidak membuat semua informasi yang didapat di medsos terjamin kebenarannya. Untuk menghindari hoax (berita bohong) lebih baik mencari informasi lebih lanjut pada akun medsos atau lembaga resmi yang terpercaya.
Begitu juga soal penampilan. Orang yang terlihat di dunia maya bisa saja menampilkan suatu hal yang jauh dari sebenarnya,hingga membuat orang lain percaya begitu saja. Jangan mudah tergiur, lebih baik cari tahu dulu kebenarannya. Hal ini untuk mencegah tindak penipuan bahkan penculikan yang berawal dari pertemanan di medsos.
Etika Bermedsos Yang Baik dan Benar
Salah satu hal yang paling utama dan harus diperhatikan saat menggunakan medsos adalah bagaimana kita melindungi hal-hal berbau privasi agar tidak diketahui banyak orang. Pertama, batasi pencantuman profil pribadi. Kedua, selektif dan kenali siapa yang ada di medsos kita. Jika kita mengenal seseorang di medsos dan kebetulan teman lama, tidak apa-apa untuk sekadar bernostalgia. Namun, bila tidak mengenalnya sama sekali, dan tidak ada hubungan dengan teman lainnya, sebaiknya berhati-hati dan selektif. Ketiga, percakapan seperlunya. Hindari hal-hal pribadi atau yang bersifat sensitif disampaikan ke teman yang belum terlalu dikenal di medsos. ***/mel