Connect with us

Feature

Kemah Pers Indonesia Bakal Digelar di Taman Sipinsur

Published

on

Hutan Pinus di lokasi Geosite Sipinsur. (Foto: Monang Sitohang)

Jayakarta News – Untuk menindaklanjuti rencana kegiatan Kemah Pers Indonesia (KPI) bulan Oktober tahun ini, beberapa hari lalu pengurus DPD Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) Sumut melakukan survei lokasi.  Peserta survei antara lain Ketua Devis Karmoy, Sekjen Otti Batubara, Bendahara Monang Sitohang, Kabid Organisasi dan Kaderisasi Wesley Simanjuntak dan Wakil Bendahara Lies Ambar Sari.

Atas keputusan bersama, Taman Sipinsur menjadi pilihan diselenggarakannya KPI. Alasannya, nuansa lokasi Taman Sipinsur yang banyak ditumbuhi pepohonan pinus yang rindang, akan sangat menarik dan strategis untuk dijadikan camping ground.

Di samping itu, kawasan Taman Sipinsur memiliki pemandangan yang indah berlatar belakang Danau Toba yang tampak biru membentang. Di kejauhan terlihat pulau Sibandang. Pulau kedua terbesar di Danau Toba setelah Pulau Samosir.

Secara geografis, Taman Sipinsur berada di dataran tinggi Kabupaten Humbahas yang memiliki ketinggian 1.213 meter di atas permukaan laut dengan luas sekitar 2 hektare. Persisnya, taman ini berada di Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara. Perlu dicatat, Taman Sipinsur adalah salah satu dari 16 geosite di kawasan Danau Toba.

Untuk menjangkau Taman Sipinsur dari Kota Medan ada dua jalur, yakni pertama via Berastagi menuju Kabanjahe kemudian terus sampai persimpangan Sidikalang ambil menuju Dolok Sanggul. Rute kedua,  via Parapat menuju Porsea ke Balige, lalu masuk ke Tapanuli Utara melewati Bandara Silangit kemudian menuju Muar dan Kabupaten Humbahas.

Pengurus DPD SPRI Sumut yang turut survei lokasi Kemah Pers Indonesia di Taman Sipinsur. (Foto: Monang Sitohang)

Adapun perjalanan survei, menempuh rute Parapat, dengan alasan menghindari kemacetan. Sebab, jalur Berastagi biasanya ramai pengunjung saat akhir pekan. Bagi yang belum pernah berkunjung ke Taman Sipinsur, rute ini akan lebih mudah untuk menemukan lokasi tersebut, sebab sudah banyak rambu penunjuk arah menuju tempat-tempat geosite.

Misalkan ketika memasuki kawasan Bandara Silangit, sudah ada penunjuk arah, dari bandara sekitar 500 meter ada gapura selamat datang Kaldera Kecamatan Muara. Lalu dari simpang gapura tersebut sekitar 500 meter ada simpang lagi, ambil sebelah kiri masuk ke Kecamatan Paranginan. Setelah itu terlihat lagi lengkap penunjuk arah dan jaraknya. Lalu sekitar beberapa meter kemudian dapat simpang, dengan penunjuk arah belok kanan. Kemudian dapat simpang tiga belok kiri sekitar 2 km masuk ke lokasi Taman Sipinsur.

Setiba di lokasi, ada dua petugas penjaga pintu masuk, yang akan menanyakan, “Maaf Bang, berapa orang yang mau masuk, per orang dikenakan seribu rupiah, mobil dua-ribu rupiah dan sepeda motor seribu rupiah.”

Taman Sipinsur salah satu dari 16 geosite Kaldera Toba. (Foto: Monang Sitohang)

Sebelum memasuki kawasan Taman Sipinsur, sempat bincang-bincang bahwa lokasi ini jika pada saat hari libur sangat ramai. Lebih seribu orang datang ke tempat ini. “Seperti Minggu lalu bang, pengunjung mencapai 1.500 orang lebih, kemungkinan mencapai 2.000 sampai karcis habis, masih ada yang datang,” ujarnya.

Kemudian tim survei melihat lokasi Taman Sipinsur. Terlihat beberapa pedagang, ada bangunan yang sudah siap tertulis art galery, ada lapangan, toilet, dan lainnya. Toiletnya juga bersih, penjaganya juga  sigap untuk mengingatkan kepada pengunjung yang hendak masuk ke toilet, “Bang tolong sandal dan sepatunya dibersihkan dulu ya.”

Setelah mengitari lokasi, banyak kumpulan orang sedang bersantai di bawah pohon pinus sambil membentangkan alas untuk bersantai. Ada juga yang berpakaian seragam merah. Rupanya para ibu dan bapak sedang reuni.

“Iya, Kami sedang reuni SMEA Tarutung Stambuk 1975, dan ketepatan atas kesepakatan bersama Taman Sipinsur yang jadi pilihan, padahal kami dari berbagai kota, ada yang dari Jakarta, Surabaya, dan lainnya,” ujar Boru Panggabean yang didampingi suaminya.

Setelah itu kami pun beranjak ke geosite lain yang jaraknya tidak begitu jauh dengan Taman Sipinsur. (Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *