Connect with us

Feature

Jatuh Cinta Berulang pada Sate Klopo Ondomohen

Published

on

Jayakarta News – “Salah satu hal yang paling menyenangkan tentang kehidupan adalah bagaimana kita secara teratur harus menghentikan apa pun yang sedang kita lakukan dan mencurahkan perhatian kita untuk makan.” Itu kalimat kutipan dari Luciano Pavarotti, yang menggambarkan betapa makan itu kesempatan yang spesial.

Selama hampir satu minggu di Kota Surabaya baru tadi malam saya mengambil kesempatan berburu kuliner di Jalan Walikota Mustajab di samping Jalan Gondosuli, Surabaya. Di sana terdapat satu spot kuliner yang wajib Anda kunjungi: Sate Klopo (sate kelapa) Ondomohen.

Nama Ondomohen itu berasal dari bahasa Belanda. Ondomohen adalah nama jalan dimana warung pertama kali sate Klopo berdiri. Bisnis kuliner sate klopo ini didirikan oleh seorang wanita (Ibu) Asih. Konon kata salah seorang warga Surabaya, sebelum berjualan di depan lokasi saat ini, sate Klopo buka di warung lesehan. Tahun demi tahun berkembang laris manis dan berhasil pindah ke satu toko di tepi jalan. Sate Klopo Ondomohen buka mulai pukul 06.30 – 23.30 WIB. Harga per porsi sekitar Rp. 25.000. Ada dua pilihan daging: Sapi dan ayam.

Setibanya di depan lokasi sate klopo, tampak seorang wanita duduk sedang membalik-balikkan beberapa tumpukan sate yang sudah dijajarkan di atas panggangan. Di sebelahnya tampak tumpukkan tusukan sate yang sudah tersedia dan siap dibakar. Cara menjaga bara tetap menyala bukan manual menggunakan kipas kulit bambu, tapi menggunakan kipas angin warna kuning.

Setelah dibakar, sate siap dihidangkan. Wanita yang lain menyiapkan bumbu kacang. (foto: monang sitohang)
Seporsi sate klopo daging sapi siap disantap. (foto: monang sitohang)

Jadi terlihat pembagian kerjaan di warung sate ini sangat jelas. Di sebelah tempat pembakaran sate, ada wanita duduk yang sudah siap dengan perlengkapan bahan-bahan, seperti bumbu yang sudah siap, irisan bawang, cabai, daun pisang, dan lainnya. Setelah itu ada pelayan yang mengambil sate yang siap disajikan. Sementara, ibu kasir duduk manis di ujung ruangan bagian depan.

Sate klopo ditaburi bumbu olahan parutan kelapa lalu dibakar. Jadi malam itu, ada yang memesan sate daging sapi dan ayam, minumnya teh panas. Tidak lama pesanan kami tiba, langsung sejurus ambil HP, “jepret, jepret” lalu divideokan. “Ini layak juga dijadikan konten You Tube Jayakarta News Channel,” gumamku.

Tampilan sate klopo tak ubahnya sate-sate lain. Yang membedakan adalah taburan kelapa di sekitar daging yang mengeluarkan aroma khas kelapa bakar. Ia kemudian berpadu dengan tekstur daging yang sangat lembut, gurih, manis, dan lezat.

Satu porsi ada 10 tusuk dan satu tusuk isinya sekitar tiga potong daging. Di dasar piring saji, sudah ada bumbu kacang dengan kecap, bawang merah, dan beberapa cabe utuh. Jika perlu, Anda bisa menambahkan kecap manis yang sudah tersedia di atas meja makan. Campurkan tusukan-tusukan sate ke dalam bumbu, dan silakan nikmati.

Salah seorang peserta jelajah kuliner malam itu, salah satunya Roso Daras, Pemred Jayakarta News. Ia mengaku sudah beberapa kali makan di sini. Seperti lupa sekeliling, ia asyik mengaduk dan mencampur bumbu dengan tambahan kecap, lalu menyantapnya dengan sangat lahap.

“Sesering Anda makan sate klopo Ondomohen, sesering itu pula Anda akan merasakan jatuh cinta pada menu yang sama…. he… he… he…,” komennya usai melahap habis 10 tusuk sate daging sapi dan sepiring nasi bercampur srundeng kelapa. (Monang Sitohang)

Melihat proses pembakaran sate klopo yang posisinya ada di bagian paling depan rumah makan. (foto: poedji leksono)
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *