Connect with us

Entertainment

Film ‘Menjelang Magrib’ – Budaya, Mistis, Tahyul

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Lagi-lagi horor. Tahun 2022, industri film nasional dipenuhi hiruk pikuk film bergenre horor. Yang terbaru, dua hari sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan, film horor bertajuk ‘Menjelang Magrib’ ( ‘Before Night Falls’ ) siap menakuti penonton.  

Adrenalin dan jantung penonton bakal dipompa habis-habisan dengan teriakan, ketegangan, kekerasan dan adegan berdarah-darah. Diakurasi 13 tahun ke atas, film produksi Helroad Films dan Silent Pictures ini diadaptasi dari kisah nyata.

“Ini kisah nyata dari teman saya ketika kuliah. Ceritanya menarik dan menukik, tapi saya samarkan,” kata Helfi Kardit, sutradara sekaligus penulis skenario dan produser. “Judul sebelumnya ‘Sebelum Malam Datang”, tapi kayaknya kurang sreg. Akhirnya, disepakati ‘Sebelum Magrib’ lebih pas dan lebih gurih,” imbuh Helfi Kardit yang sukses membuat tiga film horor, yaitu ‘Bangku Kosong’, ‘Lantai 13’ dan ‘Santet’.

Dibintangi empat pemain muda usia yaitu Novia Bachmid (lebih dikenal sebagai Novia Idol), Annette Edoarda, Jeffry Reksa dan Fajar Kurniawan plus bintang senior Tien Kadaryono.

Melingkupi budaya tradisi, mistik dan tahyul yang masih dianut oleh sebagian besar penduduk, yang terfokus pada seorang wanita desa yang terpapar kondisi gangguan jiwa. Namun, keluarga dan tetangganya keukeuh memberi cap, wanita tersebut kemasukan roh jahat menjelang magrib.

Karena itulah, tiga mahasiswa jurusan Psikologi dari kota meneliti peristiwa ini untuk penulisan skripsi. Seseorang membuat  foto dengan kameranya dan yang mahasiswi sibuk mewawancarai Nina, cewek yang kena gangguan mental  sehingga kakinya dipasung di sebuah pondok kecil.

Semula aman-aman saja, namun apa daya, ketiga mahasiswa memasuki situasi yang mengerikan, mencekam dan membahayakan. Karena Nina melakukan tindakan-tindakan aneh di luar nalar. Menjelang petang alias magrib, mencuat perilaku dan ulah tingkah aneh dan enggak masuk akal.

Nina yang berambut panjang seperti mayang terurai ini sontak mendelik-delik matanya dan mulutnya mengeluarkan darah. Bau anyir dan nggegirisi seketika mencuat cepat. Nina memekik, berteriak dan mengaum ‘trance’ kesurupan.

Anehnya, di pagi dan siang hari nan cerah, Nina merasakan afiat. Perubahan luar biasa ini hanya terjadi sekali menjelang magrib. Apakah alam dan roh-roh penghuni hutan merasa murka terhadap Nina dan ketiga mahasiswa?

Walakin, satu hal yang perlu digarisbawahi  dari sutradara Helfi Kardit adalah kecermatan dan ketelitiannya dalam membuat cerita mistis ini. Ontran-ontran atawa kegaduhan wanita kemasukan roh berhasil dipindahkan ke layar dengan  perpindahan adegan yang ditembak dengan kamera secara dinamis dan gerak cepat (gercep).

Apakah kerja Helfi Kardit berhasil atau enggak dalam menggaet ribuan penonton, kita tunggu saja. Yang pasti, ulasan film ini ditulis menjelang tahajud alias shalat malam. Sudah melampaui magrib. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *