Kabar
Dosen Prodi KPI Universitas PTIQ Urun Rembuk Komunikasi Berbasis Al-Qur’an
JAYAKARTA NEWS— Para dosen pengampu rumpun ilmu komunikasi pada Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta melakukan urun rembuk mengenai visi bangunan keilmuwan (body of knowledge) komunikasi berbasis Al-Qur’an. Kegiatan tersebut dibuka Dekan Fakultas Dakwah Universitas PTIQ Jakarta Topikurohman Bedowi, Kamis (12/1).
“Visi bangunan keilmuwan komunikasi berbasis Al-Qur’an, harus menjadi distingsi dari Prodi KPI PTIQ karena hal tersebut menjadi ciri khas Univeritas PTIQ,” ungkap Topikurohman yang juga lulusan Program Doktor PTIQ Jakarta. Hadir pada kegiatan tersebut sejumlah dosen KPI Prodi PTIQ. Di antaranya: Ellys Lestari Pambayun, Wahab Kadri, Syahlul Fuad, Toto Sugiarto, Edy Koko, Yusron Sjarief, Ahmad Zahrul Haq dan Ahmad Rizalmi.
Pada urun rembuk yang dipandu oleh Ketua Prodi KPI Achmad Fachrudin, muncul sejumlah gagasan dan usulan dari para dosen KPI agar bangunan keilmuwan komunikasi yang berbasis Al-Qur’an tersebut ditindaklanjuti secara konkrit dan masuk dalam kurikulum, Capaian Pembelajaran, Rencana Pembelajaran Semester, Deskripsi Singkat Mata Kuliah (MK), Bahan Kajian/Materi Pembelajaran dan sebagainya.
Isu lain yang menjadi perbincangan hangat adalah peningkatan kompetensi profesional, pedegogik, kepribadian dan sosial dosen. Implementasi tri darma perguruan tinggi khususnya terkait dengan penulisan dan publikasi jurnal ilmiah dan buku yang terkait dengan rumpun keilmuwan komunikasi, serta peningkatan proses pembelajaran dibarengi dengan ketersediaan laboratorium dakwah dan multi media sebagai sraana praktik bagi mahasiswa.
Ke depannya Prodi KPI PTIQ akan lebih meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam penulisan (writing), berbicara di depan umum (public speaking), pendengaran (listening), dan sebagainya. Yang tidak kalah pentingnya penguatan kompetensi mahasiswa di bidang teknologi digital dan multi media khususnya audio visual untuk kepentingan pengembangan dan pemasaran dakwah secara virtual, maupun pengembangan karir mahasiswa. Serta penguatan kemampuan berfikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi (collaboration).***abh