Connect with us

Feature

Brompton itu Laku 200 Juta

Published

on

Jayakarta News – Sepda benar-benar menjadi barang buruan. Alat tranportasi itu menjadi idola sehingga kini begitu fenomenal. Apa pun mereknya dicari dan dibeli sehingga langka di pasaran atau bahasa anak sepeda ‘goib’.

Apalagi jika sepeda itu eksklusif. Untuk kegiatan amal, dikemas dengan baik, nilai jualnya sangat tinggi. Satu unit nyaris sama harga satu mobil keluarga, sekelas Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia.

Itu yang terjadi pada sepeda brompton S2L oranye yang dilelang PMI DKI Jakarta pada kegiatan amal di kantornya, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (11/8) pagi. Sepeda buatan UK itu terjual Rp 200 juta. Bukan main… top banget.

Sebenarnya sepeda ini biasa saja. Tidak dibuat terbatas (limited edition) dan tidak langka (rare). Kendati keluaran 2020, namun karena dua speed, harga normalnya di kisaran Rp 30 juta, atau paling mahal Rp 40 jutaan.

Sepeda besutan Mr Will Buttler Adams itu, menjadi sangat istimewa setelah frame-nya dibubuhi tandatangan mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla, dan mantan wakil Gubernur DKI Jakarta, Solahudin Sandiaga Uno.

Tanda tangan kedua tokoh ini, pada lelang mampu ‘melambungkan’ harganya sehingga membuat orang berdecak kagum. Mereka paham kenapa kendaraan tanpa asap itu berharga tinggi.

Ketua PMI DKI Jakarta, Rustam Effendy, yang juga Walikota Jakarta Barat dalam kegiatan charity lelang sepeda Brompton di kantor PMI DKI Jakarta, Jl Kramat, Jakarta Pusat. (foto: egu)

Selain ada tanda tangan kedua tokoh bangsa juga karena lelang amalnya itu sendiri. Pembeli semata-mata tidak mengejar eksklusifitas saja tapi juga ingin berbuat untuk kemanusiaan. Apalagi di Indonesia, banyak sepeda brompton, tapi hanya sepeda ini yang ditandatangani Jusuf Kalla dan Sandy Uno, jadi layak dimiliki untuk dikoleksi.

Indonesia, kini memang sedang meradang. Pandemi covid–19 yang tak kunjung usai, membuat semua serba sulit. Maka begitu Ketua PMI DKI Jakarta, Rusef (Rustam Effendy) mengadakan charity banyak yang ikut.

Sepeda ini milik kawannya yang dipinjamkan untuk olahraga. Karena tak ada waktu, atas seizin pemiliknya kemudian dilelang untuk amal agar bermanfaat.

Lelang dibuka di awal Rp 50 juta, angkanya langsung melonjak drastis. Peserta bersahut-sahutan menyampaikan tawaran hingga akhirnya mentok di angka Rp 200 juta.

“Saya berminat. Last minute ada yang lebih tinggi jadi ya nggak dapat. Ini amal bukan jor-joran adu kuat jadi nggak apa. Seneng saja sepeda laku tinggi,” ujar Mohamad Feriadi, CEO JNE yang menawar Rp 195 juta sebelum akhirnya diungguli pemenang.

Penggemar motor besar ini sedikit pun tak terlihat kecewa. Ia bahkan berharap kegiatan serupa banyak dilaksanakan agar dapat membantu mereka-meraka yang kesulitan. (eko guruh)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *