Kabar
Ubhara Jaya akan Gelar Seminar Keamanan Cyber
JAYAKARTA NEWS – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) Senin (2/12/2019) akan mneggelar seminar Internasional bertajuk “New Security Challange: Facing Cyber Threats from Multidisiplinary Approach”.
Seminar ini akan menghadirkan pembicara internasional dari Amerika Serikat, Norwegia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina dan Indonesia.
“Para pembicara tersebut adalah ahli-ahli keamanan siber tingkat dunia” ujar Ir. Djuni Thamrin, M.Sc, Ph.D, ketua pelaksana sekaligus Kepala Lembaga Penelitian, Pengadian Masyarakat dan Publikasi (LPPMP) UBJ itu.
Menurutnya, saat kini, Indonesia telah menjadi contoh sebagai pusat dan sekaligus gravity kerentanan dunia maya yang secara global dapat menjadi sasaran empuk serangan siber.
Sebagai pengguna smart phones terbanyak di dunia, Indonesia, mempunyai server dengan tingkat keamanan yang masih terbatas. Sehingga tidak jarang menjadi target-target serangan domestik, tetapi juga sebagai launchpad untuk target serangan di seluruh dunia.
Beberapa negara di Asia telah berada di puncak transformasi digital, yang juga telah terbukti dapat mendorong kemajuan infrastruktur dan teknologi baru untuk meningkatkan kemampuan ekonomi . Bersamaan dengan perkembangan positif tersebut terletak pula kebutuhan nyata untuk melindungi output dan aset yang dihasilkan dari revolusi teknologi tersebut.
Ibarat gadis cantik, kata Thamrin, Indonesia adalah pengekspor informasi menuju dunia Barat yang membawa jutaan data penduduk beserta aktivitasnya . Hal itu berarti semua rahasia dan kecenderungan dan pola konsumtif rakyat Indonesia secara mudah bisa dibaca oleh pemilik modal di dunia Barat. Sehingga proses eksploitasi baru dengan mudah bisa dijalankan oleh Barat pada kita.
Indonesia juga memiliki salah satu pengguna internet dengan jumlah tertinggi di dunia, dengan lebih dari 80 juta pengguna aktif mengakses layanan online dari beberapa perangkat. Dengan sedikit atau tanpa kendali sama sekali atas penggunaan perangkat keras oleh para “netizen” Indonesia, mereka telah membawa serta arus informasi yang sangat terbuka dan rentan terhadap berbagai jenis intrusi spionase digital, kejahatan dunia maya, serangan dan bahkan perang siber.
Isu-isu tersebut yang akan diseminarkan dengan pembicara Prof. Dr. Abu Bakar Munir (University Malaya, Malaysia) Prof Dr. Hermawan Sulistyo (Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara), Tamra.H.Greig (US embassy deputy principal officer) Dr. Jiow Hee Jhee (Singapore Institute of Technology), Pastor Argualles Jr, Ph.D (Universitas Perpetual Help System The Philippines) Dr. Aksel Tomte (University of Oslo, Norwegia) dan Dr. Do Giang Nam (Vietnam National University).
Seminar Internasional ini akan dihadiri oleh 400 peserta dari dalam dan luar negeri. Kegiatan akan bertempat di gedung Tanoto Universitas Bhayangkara Jaya jalan Perjuangan Bekasi. [sm]