Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Menperin Airlangga: Penerapan Industry 4.0 Bukan Gantikan Tenaga Kerja Manusia

Published

on

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Tribun)

PRODUSEN otomotif nasional telah mampu menerapkan sistem Industry 4.0 dalam proses produksinya, guna menguatkan daya saing dan berperan penting dalam rantai nilai global.  Hal itu membuktikan,  bahwa Indonesia bersama negara-negara lain semakin kompetitif untuk memasuki revolusi industri keempat.

“Dengan mengadopsi Industry 4.0, pabrik dibangun dengan flexible manufacturing system. Jadi, bisa memproduksi berbagai macam jenis produk dengan biaya yang lebih rendah,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat peresmian pabrik PT Sokonindo Automobile, serta peluncuran produksi pertama Glory 580 di Serang, Banten,  Selasa (28/11/2017).

Menperin juga memastikan, penerapan Industry 4.0 tidak akan menggantikan atau mengurangi peran tenaga kerja manusia, tetapi dapat mendorong peningkatan kompetensi mereka untuk memahami penggunaan teknologi terkini di industri.

“Masyarakat tidak perlu cemas dengan perkembangan Industry 4.0, karena tidak akan mengurangi lapangan pekerjaan,” tegasnya.

Airlangga menambahkan, penggunaan komputer dalam sistem produksi, justru akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu, penggunaan komputer di pabrik akan meningkatkan produktiVitas pekerja. “Dulu kita takut jika komputerisasi akan menggantikan pekerjaan kita. Tetapi adanya komputer malah membuat kita semakin produktif,” tambahnya.

Lebih lanjut, seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi saat ini, diharapkan pula menjadi momentum untuk memaksimalkan utilisasi dari kapasitas produksi industri kendaraan bermotor dalam negeri. Hal ini guna mewujudkan target industri otomotif, sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

“Apalagi, industri otomotif Indonesia pada tahun 2020 diamanatkan untuk mencapai target produksi kendaraan bermotor sebanyak 1,5 juta unit, penjualan 1,25 juta unit, dan ekspor 250 ribu unit,” ujarnya.

Keterangan pers tertulis Menperin menyatakan, pemerintah tengah memprioritaskan pengembangan industri otomotif nasional melalui berbagai langkah strategis untuk menarik investasi baru maupun perluasan usaha.

Terlebih lagi, sektor ini telah menunjukkan kinerja yang cukup baik, di mana pertumbuhannya mencapai 5,63 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen pada triwulan ketiga tahun 2017.

Selain itu, industri alat angkutan sebagai salah satu kontributor terbesar pada pembentukan PDB sektor industri pengolahan nonmigas yang mencapai 10,11 persen.

“Untuk itu, kami mendorong peningkatan kapasitas produksi melalui penyediaan infrastruktur yang memadai serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan manajemen industri,” jelas Airlangga.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *