Connect with us

Entertainment

“Memayu Semesta” Melalui Seni Pinggir Kali

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Sungai sebagai pusat peradaban bangsa, adalah pameo luhur. Di Yogya, Kali (sungai) Code telah melambungkan nama Romo Mangun (YB Mangunwijaya) yang sejak 1984 begitu tekun dan sabar mengubah perilaku masyarakat bantaran kali untuk berbenah. Kini, bantaran Code telah tertata jauh lebih baik. Bahkan sangat indah di beberapa spot.

Satu lagi sungai di Yogya yang mulai mendapat tempat di hati masyarakat, utamanya kalangan seniman dan budayawan, yakni Kali Bedog. Kali ini berhulu di Taman Nasional Gunung Merapi dan berhilir di Pantai Baru, Bantul.

Di salah satu desa yang dilalui, tepatnya Dusun Kradenan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman hadir sebuah festival tahunan yang diberi nama Bedog Art Festival (BAF). Tahun 2021, menjadi tahun ke-11 penyelenggaraan BAF.

Meski di tengah pandemi, panitia tetap menggelar festival yang banyak mempertunjukkan ragam seni dan budaya di pinggir kali itu. “Tetap mengikuti protokol kesehatan. Antara lain melalui penyebaran konten festival melalui kanal YouTube,” ujar Public Relations Bedog Arts Festival #11 tahun 2021, Richa Amalia Putri.

Kepada Jayakarta News hari ini (19/10), Richa menambahkan tema yang diusung dalam BAF #11, “Memayu Semesta”. “Memayu artinya mempercantik, atau memperindah. Jadi, Memayu Semesta secara khusus memiliki makna agar kita senantiasa terus-menerus mempercantik alam seisinya, menjaga, melestarikan, dan memperkokoh hubungan antara manusia dan alam semesta,” ujar Richa.

Sementara itu, Direktur BAF, Dr. Martinus Miroto, M.FA menambahkan, manusia sebagai makhluk budaya yang bernalar, dengan perilakunya menjadi sentra dalam menjaga semesta. “Dalam disiplin seni tari, keindahan dalam gerak yang mengusung makna menjadi selaras dengan gerak alam,” ujar dosen tari ISI Yogyakarta yang juga dikenal sebagai penari sekaligus koreografer itu.

Miroto juga mengatakan, semua ekspresi yang hadir merupakan manifestasi perenungan hidup, memotret semua perilaku baik buruk sebagai penyeimbang alam, mengajarkan kebijakan yang membuat manusia masuk dalam perenungan akan dirinya, menuju ruang sadar bahwa ia harus menjadi baik, melebur bersama alam sebagai guru bijak.

Itu artinya, “Memayu Semesta” juga merupakan pemikiran filosofis tentang manusia yang merenungi dirinya untuk terus berbudi baik, belajar bersama alam sebagai tempat pijak yang sudah mengajarkan kebaikan. “Bersama alam semesta kita membentuk keindahan laku dan budi sebagai contoh teladan pekerti, belajar soal kearifan alam,” tutur Miroto, penari yang piawai memadukan perkembangan teknologi dan seni tari.

Di tempat terpisah, Richa menjelaskan situasi pandemi membuat panitia BAF merumuskan konsep sedemikian rupa agar tidak melanggar protokol kesehatan. “Intinya, kita harus pandai-pandai menyiasati. Bukan diam dan menyerah untuk berkreasi,” kata Richa.

Konsep yang diusung BAF #11 adalah, para penampil datang ke Studio Banjarmili, studio milik Martinus Miroto yang ada di Kali Bedog, Kradenan RT 04 RW 17, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta untuk melakukan rehearsal atau gladi resik. Kedatangan mereka akan diatur secara begilir. “Kami akan membuat jadwal dan menginfokan kepada para calon penampil,” tambah Richa.

Di Studio Banjarmili pula, usai gladi resik, para penampil akan melakukan pentas dengan lighting dan sounds yang pada saat bersamaan akan divideokan oleh tim Sedulur Pitu Sinema. Setelah semua penampil diambil gambarnya, kemudian diedit menjadi sebuah konten video. Bertindak selaku Direktur Visual untuk keseluruhan pengambilan video ini adalah Indra Tirtana, seorang sutradara film sekaligus penatar skrip.

Selanjutnya, video-video tadi akan ditayangkan di kanal YouTube “BEDOG ARTS FESTIVAL” mulai hari Minggu 24 Oktober 2021 pukul 20.00 WIB.

“O ya, Studio Banjarmili bersama mas Miroto juga akan tampil dalam festival ini bersama para penampil lain yang bagus-bagus. Pokoknya, jangan sampai melewatkan sensasi pertunjukan seni tari di pinggir Kali Gedog. Ingat ya… don’t miss it,” pesan Richa, antusias. (rr)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *