Profil
Kiprah Bupati Irna Narulita di Mata Abah Yoki
SUDAH dua tahun Irna Narulita Dimyati Natakusumah menjabat Bupati Pandeglang, Banten. Irna yang saat pencalonan pada Pilkada 2015 didampingi Tanto Warsono Arban, mendapat suara terbanyak. Sejak itu, ia merealisasikan berbagai kebijakan dan program di kabupaten yang berjuluk “seribu ulama sejuta santri” ini. Perubahan signifikan mulai dirasakan masyarakat.
Beberapa tokoh masyarakat menilai Irna memiliki karakter berbeda dari bupati sebelumnya. Selain itu, Irna juga memiliki karakter dan kharisma yang kuat sebagai seorang pemimpin. Seorang tokoh masyarakat dan juga pengurus Pemuda Pancasila Cabang Kabupaten Pandeglang, Yoki Satria kepada Jayakartanews, mengungkapkan rasa simpatinya terhadap Irna.
Ditemui di sela-sela acara pelatihan kelompok tani, Abah, begitu ia biasa disapa, menilai Irna merupakan figur seorang ibu yang bisa mengasuh dan menyayangi semua anak-anaknya. Karena itulah, dalam dua tahun memimpin Pandeglang, banyak hasil kerja yang membawa perubahan dan kemajuan Kabupaten Pandeglang.
Dari sekian banyak perubahan, salah satunya ialah percepatan pembangunan infrastruktur. Ia menyebut pembangunan jalan, drainase, sekolah hingga pembangunan sanitasi, pipanisasi air bersih berikut pembangunan MCK hingga ke pelosok-pelosok desa terpencil.
Selain itu, dirinya sebagai warga asli Pandeglang mengapresiasi setiap kebijakan yang diambil Irna dalam mengelola pemerintahan terutama pada kebijakan peningkatan perekonomian masyarakat. “Saat ini kebijakan peningkatan perekonomian dapat dilihat dari beragam program pemerintah yang sifatnya langsung turun dan diterima manfaatnya oleh masyarakat. Contoh program bantuan benih padi, kedelai, jagung dan bibit-bibitan tanaman hortikultura lainnya,” tutur Abah Yoki.
Irna juga peka dan peduli terhadap nasib rakyatnya. Itu terbukti dengan seringnya ia memberikan bantuan sosial berupa sumbangan pribadi terhadap warga yang tidak mampu dan hidup di bawah garis kemiskinan. Pegawai Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Pandeglang juga diberinya arahan agar lebih pro-aktif melakukan pendataan penduduk yang hidupnya di bawah garis kemiskinan.
Kebijakan lain seperti menata administrasi birokrasi, Irna tidak segan-segan melakukan rotasi dan mutasi terhadap jajaran birokrasi teknis jika birokrat tersebut tidak lagi mampu bekerja secara profesional dan proporsional. “Yang saya apresiasi soal rotasi dan mutasi pegawai. Irna menerapkan sistem lelang jabatan melalui Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), dengan sistem assessment. Hasilnya, tersaring birokrat yang mumpuni dan handal di bidangnya,” tegas Abah.
Yoki mengapresiasi penataan jantung kota, yang keberadaannya kini mulai terlihat asri dengan penataan taman yang baik. “Lihat saja Alun-alun kota Pandeglang yang kini terlihat begitu indah dan nyaman. Berada di alun-alun, bisa menghilangkan stres baik bagi warga kota maupun masyarakat luar kota yang hendak beristirahat dari perjalanan jauh,” tutupnya. ***