Connect with us

Kabar

Kepala Badan Geologi: Erupsi Gunung Api tak Saling Berhubungan

Published

on

Erupsi Gunungapi Marapi terpantau dari Posko Penanganan Darurat Galodo Kabupaten Agam di Kantor Kecamatan Sungai Pua pada Kamis (30/5/2024). Sumber video: BPBD Kab. Agam

JAYAKARTA NEWS— Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, menegaskan peningkatan aktivitas vulkanik gunung api dalam waktu yang nyaris berdekatan tersebut sama sekali tidak berhubungan antarsatu dengan yang lainnya.

“Saat ini ada 7 gunung api dengan status Awas-Siaga dan Waspada tapi erupsi. Gunung api tersebut tersebar di Sumatera (Gunung Marapi), Jawa (Gunung Merapi, Gunung Semeru), Sulawesi (Gunung Ruang), Maluku (Gunung Ibu) dan Nusa Tenggara (Gunung Leowotobi Laki-laki, Gunung Ili Lewotolok). Gunung-gunung tersebut erupsi beriringan sampai bersamaan sejak Januari 2024 dengan durasi krisis erupsi dari 1 minggu hingga bulan,” ujar Wafid dalam Konferensi Pers Rangkaian Erupsi Gunung Api di Sumatra-Jawa-Sulut-Maluku dan Nusa Tenggara Timur secara virtual.

Seperti dilansir laman Kementerian ESDM, eningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan erupsi tersebut meski dalam waktu yang nyaris berdekatan, tidak saling berhubungan namun terjadi akibat rentetan gempa vulkanik dan gempa lokal mereka.

“Walaupun waktu kejadian erupsi saling berdekatan di Sumatra-Jawa-Sulawesi-Maluku dan NTT, namun kejadian erupsi tidak saling berhubungan. Erupsi masing-masing gunung terjadi akibat terekamnya rentetan gempa-gempa vulkanik dan gempa tektonik lokal sebagai indikasi adanya pergerakan fluida magma dari kedalaman sekitar15 km menuju permukaan gunung itu sendiri,” kata Wafid.

Wafid mencontohkan, kejadian erupsi di Gunung Marapi sejak Desember 2023 yang masih berlangsung sampai sekarang (sesekali erupsi abu), telah berakibat memicu banjir bandang pada 11 Mei 2024, dan jatuhnya korban jiwa.

“Pemantauan secara intensif terus dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas gunungapi di seluruh wilayah Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” tutur Wafid.

Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan membenarkan yang disampaikan Kepala Badan, Erupsi yang terjadi tidak berkaitan secara langsung dengan gempa tektonik.

“Saat ini PVMBG sedang melakukan modernisasi peralatan sehingga kedepan PVMBG bisa lebih akurat melokalisir gempa tektonik tepatnya di sebalah mana, karena kadang kadang kalau kita kurang didukung peralatan yang lebih modern dan lengkap lagi maka diharapkan kita dapat menentukan lokasi gempa tektonik local yang lebih akurat,” ujar Hendra.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *