Connect with us

Entertainment

Kado Terindah Milad 77 HMI: Biopic Lafran

Published

on

Para pemeran film 'Lafran : Demi Waktu' berpose di Epicentrum Jakarta (foto istimewa)

JAYAKARTA NEWS— Peristiwa milad dirayakan setiap tahun. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merayakan hari jadinya ke 77 di XXI Epicentrum Jakarta berupa kado terindah dengan meluncurkan biopic (biographic picture) bertajuk ‘Lafran Pane: Demi Waktu’.

“HMI adalah ormas tertua di Indonesia. Pendirian HMI tanggal 7 Februari 1947 di Jogjakarta bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan intelektualisme sebagai alat kemajuan bangsa di kalangan mahasiswa Islam di Indonesia,” kata Ir Akbar Tanjung yang menggagas film ‘Lafran’ (pendiri HMI).

“Tujuan pembuatan film ini guna melestarikan pengkaderan HMI agar lebih efektif lagi,” beber Akbar Tanjung yang pernah jadi Menpora di Kabinet Soeharto.

Hadir dalam acara milad selain Ir Akbar Tanjung, juga tokoh dan kader HMI seperti Iqbal Pane (putra almarhum Lafran Pane), Bagas Kurniawan (Ketua HMI) dan para sineas.

Dikatakannya, seni film yang merupakan alat dakwah dan promosi paling efektif harus diterima dan ditonton oleh kader HMI di seluruh Indonesia. “Bahkan, kita jadwalkan akan menggelar road show di 30 kota di Indonesia pasca Pemilu,” imbuh Akbar Tanjung.

Senada produser Avesina Soebli. “Film ini mengangkat kisah kehidupan pendiri HMI Lafran Pane dan meningkatkan spirit ke-Indonesiaan dan ke-Islaman para kader HMI dan masyarakat umum,” ungkap Avesina Soebli.

Film ini dikatakannya ditujukan untuk masyarakat muslim dan penonton Indonesia lintas agama yang berdemokrasi, berbangsa dan bernegara.

“HMI menjadi arus utama keIslaman yang terbuka, toleran, modern dan menghargai perbedaan pendapat,” urai Avesina Soebli yang menambahkan film ini akan ditayangkan bulan Mei setelah Lebaran 2024.

“Kami juga berencana melanjutkan sekuelnya sekitar pertentangan paham antara HMI dan PKI. Sebagai sineas, sejarah yang konstektual harus diangkat dan enggak boleh ditutup-tutupi,” tegasnya.

Film berlatar tahun 1940an ini mengisahkan perjalanan kehidupan masa muda Lafran Pane mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Lafran pernah menjadi petinju jalanan dan aktifis.
Dimas Anggara bermain elok sebagai Lafran Pane.

“Saya baca tulisan-tulisan dan kisah heroiknya di banyak koran dan majalah. Juga saya berziarah dan berdoa di makam almarhum di Karangkajen, Jogjakarta,” kata Dimas Anggara didampingi pemeran lain seperti Ratna Riantiarno, Farandika, Nabil Lunggana, Lala Karmela, Rangga Nattra dan lain-lain. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *