Ekonomi & Bisnis
Investor RRT Komit Investasi Sektor Wisata Rp130 Triliun

KEMOLEKAN Morotai sebagai destinasi wisata, menbuat “ngiler” kalangan investor, yang menunjukkan minat besar untuk mengembangkan industri wisata di Provinsi Maluku Utara tersebut. Morotai bakal menjadi destinasi utama pariwisata Indonesia, seperti halnya Pulau Bali, yang telah menikmati gurihnya industri wisata.
Ada kabar menggembirakan yang disampaikan Chairman PT Jababeka, Darmono, yang pada dua pekan lalu sudah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan salah satu pemain utama industri wisata asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Raksasa travel and tourism dari negeri tirai bambu itu, setidaknya telah memiliki 60 hotel berbintang di Tiongkok.
Investor asal Tiongkok itu berkomitmen sebagai tahap permulaan, dalam setahun kedepan akan membangun 300 kamar hotel dan 100 vila di area 100 hektar. Menurut Darmono, kelompok bisnis travel ini terkenal sekali dalam memobilisasi mendatangkan turis Tiongkok ke berbagai negara di seluruh dunia.
Untuk tahap awal, sambung Darmono, investasi tersebut siap menggelontorkan investasi senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,3 triliun. Investasi mereka nantinya akan menyentuh nilai hingga US$1 miliar atau Rp130 triliun.
Investasi sebesar itu pasti bukan tanpa syarat. Mereka membutuhkan dukungan, agar proyek perdana di Indonesia berjalan mulus, mendapat sambutan yang antusia, sehingga sukes mendatangkan turis ke Morotai.
Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan kabarnya juga telah menegaskan komitmennya untuk memperbaiki infrastruktur perhubungan untuk mengakses Morotai. Bandara setempat akan diperpanjang dan diperlebar landasan pacunya agar dapat didarati pesawat berbadan besar yang mampu menganguut 130 penumpang.
Menurut Darmono, jika diperlukan bandara setempat dapat dikembangkan menjadi bandara internasional, sehingga para turis tidak perlu lagi transit di Manado. Transit seperti itu akan menghambat jumlah wisatawan yang berhasrat ke Morotai.***