Connect with us

Feature

Godod Sutejo tak Hadir di Pameran Tunggalnya

Published

on

Kiri: Saat pembukaan pameran tunggalnya, Godod Sutejo berbaring di Rumah Sakit akibat gangguan jantung, radang paru-paru, dan asam lambung.Kanan: Salah satu karya Godod yang dipamerkan, berjudul "Mengantar Doa". (foto: rakhmat s)

YOGYAKARTA, JAYAKARTA NEWS – Pelukis senior Godod Sutejo tak hadir di pameran tunggalnya yang ke-17 di Kiniko Art Room, SaRanG Building II Tirtonirmolo Bantul Yogyakarta, 14 hingga 31 Agustus 2024. Empat hari menjelang pembukaan, Godod dijemput ambulan RSUD Kota Yogyakarta (Wirosaban) dan langsung dibawa ke ruang IGD. Diagnosa dokter menyatakan pelukis berusia 71 tahun ini kena penyumbatan jantung, radang paru-paru, dan sekaligus asam lambung. Rombongan penyakit yang selama ini dia abaikan.

Pameran Tunggal kali ini Godod tampak lebih total. Menyajikan 33 karya, 30 di antaranya merupakan karya-karya terbaru (Mei – Agustus 2024) ditambah karya-karya terbaiknya di tahun 1980, 2015, dan 2022. Dari segi teknik, tema, dan pemilihan subject matter, Godod masih konsisten. Sosok manusia divisualisasikan dengan ukuran kecil di hamparan alam yang maha luas. Satu penggambaran spiritual, betapa manusia terlalu kecil jika dibanding alam semesta.

Pameran Tunggal kali ini dibuka oleh sahabat sekaligus dosen di STSRI ASRI (ISI) Yogyakarta Subroto Sm. Dihadiri puluhan seniman Yogyakarta dan beberapa dari luar kota. Pak Broto, sapaan akrab para mahasiswa, memahami benar perjalanan kesenilukisan Godod semenjak mahasiswa hingga perkembangan terkini.

Dalam sambutannya, Subroto sempat menceritakan proses Godod dalam penemuan jatidiri. “Bermula dari kegelisahan kurikulum,” ujar Broto. Pada semester 6 di Jurusan Seni Lukis ASRI dulu setiap mahasiswa diwajibkan memiliki ciri khas yang unik dan kreatif. Dalam usahanya mencari ide-ide kreatif, Godod pergi menyepi ke Pantai Samas. Di saat Godod merenung, dari kejauhan ia melihat kerumunan dan gerak-gerik orang yang tampak kecil sekali, di hamparan pasir yang luas dan sepi. Seketika pemandangan ini telah menggugah kesadaran estetisnya untuk melukiskannya di kanvas. Sejak peristiwa tersebut, sekitar tahun 1974, Godod merasa mantap dengan pilihan gayanya yang ia pegang dengan teguh hingga hari ini. Dari tradisi pendidikan di ASRI yang khas ini jelas memberi landasan kuat bagi perjalanan Godod dalam menapaki kariernya sebagai seniman. Banyak seniman sering tidak mempedulikan gaya pribadi.

“Ketika kita menyaksikan lukisan-lukisan karya Godod Sutejo, kita dihadapkan dengan pemandangan alam yang luas, sepi, dan terasa nglangut,” kata Subroto dalam sambutannya. Ada kerumunan orang dalam berbagai aktivitas. Namun kerumunan orang tersebut dalam ukuran sangat-sangat kecil.

Ketemu Harapan

Manjing

Pameran Tunggal Godod Sutejo yang berbarengan dengan ingar-bingar perayaan Hari Kemerdekaan ini diberi tajuk Manjing (Bahasa Jawa), bisa diartikan masuk atau merasuk. Menurut Subroto, Godod Sutejo sedang Menggapai ke-Kesempurnaan. Godod Sutejo bersama lukisan-lukisan Alam Sepinya, yang diekspresikan secara artistik, unik, dan memiliki muatan spiritual kuat itu, adalah Pribadi yang sedang menuju ke keluhuran atau ke kesempurnaan. Mengamati lukisan-lukisan Godod yang menyajikan manusiamanusia berukuran sangat kecil di tengah alam raya yang luas, sepi, dan nglangut itu menjadikan manusia bagaikan debu, kecil dan seolah tak berarti.

Dalam pandangan Subroto, lukisan Godod mempunyai pesan agar manusia sadar, rendah hati, dan jangan jumawa. Oleh karenanya, jika manusia ingin bahagia, mesti bisa menjaga kesatuan hidup yang harmonis dengan sesama, dengan alam, dan dengan Sang Pencipta langit, bumi, dan seiisinya. (Rakhmat Supriyono)

Continue Reading
Advertisement
3 Comments

3 Comments

  1. Rakhmat supriyono

    August 19, 2024 at 10:59 am

    Beritanya bagus.
    Psdat jelss

  2. triadirio13

    August 20, 2024 at 5:22 am

    The best, lelas membaik🙏🏻🙌🏻

  3. Seno Gumira Ajidarma

    August 22, 2024 at 7:33 am

    Menyepi tapi bukan klenik umik-umik – gitu dong! 👍

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *