Connect with us

Feature

Babel Bangkit Bersama Travtrip

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Ada banyak upaya pemerintah daerah untuk survive dari hantaman pandemi. Salah satu pemerintah daerah yang boleh dibilang memilih cara smart adalah Provinsi Bangka Belitung (Babel) melalui pemanfaatan aplikasi Travtrip.

Prosesnya tidak sesederhana itu. Tersebutlah putra daerah bernama Ahmad Alghozi Ramadhan. Sekian lama merantau ke Jawa untuk menimba ilmu, saat ini telah menjelma menjadi salah satu anak muda Babel yang membanggakan. Dari tangannya telah lahir banyak gagasan di bidang IT. Aplikasi Travtrip adalah salah satunya.

Sosok Ghozi, dijuluki “milenial nakal” oleh mantan Menteri BUMN yang juga begawan media, Dahlan Iskan. Kemampuannya di bidang IT, telah didedikasikan untuk membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana, utamanya Satgas Covid-19. Sejumlah kementerian/lembaga, bahkan institusi militer juga dibantunya.

“Sekarang giliran saya membantu daerah kelahiran,” ujar Ghozi kepada Jayakarta News, sambil tersenyum. Saat tersenyum, pipinya tampak makin chubby, dan matanya kian sipit. Ia memang sosok periang dan menyenangkan.

Yang ia bawa ke kampung halaman adalah aplikasi Travtrip melalui perusahaannya, PT Rumahawan Karya Indonesia. Aplikasi interaktif itu akan membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), maupun pelaku usaha pariwisata seperti perhotelan, resto, dan tiket perjalanan wisata, dalam melakukan promosi, sekaligus transaksi jasa pariwisata.

Aplikasi itu kini terus berkembang dan telah memiliki ratusan pengguna aktif, serta telah diikuti oleh 52 partner. Berbagai fitur menarik, dan pola kerja sama yang bersahabat, diyakini akan banyak membantu pelaku usaha di Negeri Serumpun Sebalai.

“Di saat Pandemi Covid-19 ini, kita memang diharuskan banyak melakukan strategi, tidak lantas menyerah begitu saja,” ujar Gubernur Erzaldi sesaat setelah menandatangani MoU dengan perusahaan Ghozi tadi.

Penandatanganan MoU antara Pemprov Bangka Belitung dengan PT Rumahawan Karya Indonesia. Membawa aplikasi Travtrip ke kampung halaman. (foto:babelprov.go.id)

Gubernur pun berharap kesepakatan dengan PT Rumahawan Karya Indonesia melalui Travtrip, harus mampu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ia juga meminta kepada pelaku pariwisata untuk bersinergi bersama pemerintah dengan menelurkan ide-ide yang kreatif dan inovatif.

“Mari maju, berkreasi, berinovasi, kita terus berupaya. Makanya, untuk meningkatkan ini saya berdiskusi dengan Ghozi yang sudah menciptakan start-up, yang menurutnya berbeda. Artinya, cara yang beda, manfaat pun beda. Yang pasti biayanya sangat murah, bahkan hampir tidak ada biaya,” ungkapnya.

“Silakan kepada pelaku berdiskusi dengan Ghozi seperti apa maunya agar market, dan segmennya terarah. Kita akan dahulukan pelaku usaha pariwisata ikut program ini. Sebagai legacy putra Babel, bapak minta Ghozi bantu teman-teman pariwisata di Babel. Selamat saya ucapkan, atas diresmikannya kerja sama ini,” kata Gubernur Erzaldi menambahkan.

Pelayanan Prima Ghozi

Sementara itu, Ghozi memberikan penjelasan kepada seluruh pelaku usaha yang hadir pada kegiatan tersebut mengenai aplikasi yang dikembangkannya. Dengan banyaknya user yang telah mengikuti Travtrip akan memudahkan promosi pariwisata Babel. Pihaknya pun, menurut Ghozi siap memberikan pelayanan prima dengan berbagai fitur yang memudahkan wisatawan, seperti fitur informasi pariwisata, cafe resto, tiket rekreasi, maupun sewa kendaraan.

“Kami berkeinginan bagaimana penjualan, contohnya cafe resto ke jenjang digital, yang selama ini masih menjadi hambatan. Travtrip membantu dengan biaya murah bahkan gratis. Kami juga ada fitur pembukuan. Fitur ini kesannya sepele tapi bisa membantu bapak/ibu dalam mengelola pendapatan. Kami pastikan, semua informasi pariwisata Babel sudah dalam genggaman,” pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan diskusi antara CEO PT Rumahawan Karya Indonesia Ahmad Ghozi Ramadhan, dengan beberapa perwakilan pelaku usaha bidang pariwisata. Sebagai informasi, aplikasi Travtrip dapat diunduh secara gratis di Google Play Store.

Milenial Digital

Ahmad Alghozi Ramadhan

Sekilas tentang Ghozi. Penampilannya cuek. Kalau sudah bekerja, mirip-mirip orang autis. Hanya karena pipinya yang chubby dan senyumnya yang mudah mengembang saja, membuat sebagai orang IT, ia jauh dari bayangan lelaki berkacamata minus dengan tampang serius dan pelit senyum.

Mantan menteri BUMN Dahlan Iskan adalah orang yang paling pas menyebut sosok Ahmad Alghozi Ramadhan. Ia menyebutnya “milenial nakal”. Maknanya positif. Milenial sejati karena prestasinya menciptakan menciptakan aplikasi pelacakan Covid-19 tanpa mengharapkan bayaran dan jabatan.

“Inilah milenial sejati yang tidak memikirkan proyek Rp4,6 triliun sama sekali: Ahmad Alghozi. Ia menciptakan aplikasi untuk diabdikan kepada negeri: tracking Covid-19 masa kini,” ujar Dahlan dalam blog pribadinya, Selasa (21/4/2020).

Dahlan menceritakan Alghozi tidak tidur selama lima hari lima malam untuk menyelesaikan aplikasi yang bernama FightCovid19.id. Selain tak peduli dengan kesehatannya, Alghozi disebut tidak peduli ketika perusahaannya memotong 50 persen gajinya.

Setelah berhasil menciptakan aplikasi tersebut, Alghozi sempat menawarkannya kepada banyak pihak. Namun, tidak ada yang merespon tawaran aplikasi dari Alghozi. “Semua pihak rupanya sibuk dengan penanggulangan. Bukan pencegahan. Tapi dari jerih payah memasarkan aplikasinya itu muncul ide penyempurnaan: tracking. Rupanya ia menemukan kenyataan di lapangan: tracking lebih penting dari peta dan data,” ujar Dahlan.

Selain julukan “milenial nakal”, Ghozi sejatinya milenial sejati. Pria bertubuh gempal ini dalam keseharian sangatlah sederhana. Ghozi adalah prototype manusia masa depan. Di kantongnya, nyaris tak pernah terselip selembar rupiah pun. Semua aktivitas ditunaikan dengan dengan e-cash, e-money, dan berbagai aplikasi transaksi lain. (roso daras)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *