Kabar
2000 Wisatawan dievakuasi dari Kep. Gili
SEBANYAK 2000 turis lokal dan manca negara yang berlibur di tiga pulau di Kepulauan Gili di Lombok, dievakuasi pasca terjadinya gempa.
Michelle Thompson, seorang warga Amerika yang berlibur di salah satu pulau Gili, menggambarkan keributan untuk naik kapal yang berangkat ke pulau utama di mana suaminya terluka.
“Orang-orang hanya melemparkan koper mereka di kapal dan saya harus berjuang untuk bertemu dengan suami saya, karena dia berdarah,” katanya.
Seorang turis Inggris di pulau Gili Trawangan mengatakan ribuan orang, penduduk lokal dan turis, mencoba untuk turun dari Trawangan, salah satu dari tiga pulau yang menjadi destinasi liburan di Indonesia yang populer di barat laut Lombok, setelah menghabiskan malam di luar rumah.
Saffron Amis dari Brighton Inggris mengatakan, ribuan orang menyelamatkan diri ke sebuah bukit dekat asrama tempat dia menginap setelah gempa Minggu malam, karena takut akan tsunami.
Dia mengatakan “ada banyak jeritan dan tangisan terutama dari penduduk setempat. Kami berbicara banyak dengan mereka dan mereka panik tentang keluarga mereka di Lombok. ”
Ada kerusakan bangunan yang meluas dan suasana muram di pulau itu sehari setelah gempa, kata Amis, menambahkan dia merasa beruntung tidak terluka.
Di Lombok sendiri, seluruh desa telah diratakan oleh gempa. Tiffany Law dari Palang Merah mengatakan daerah-daerah di Lombok mengalami kerusakan paling keras.
“Kota itu sendiri tidak terlalu terpengaruh, namun semakin jauh Anda pergi, semakin terpencil, di situlah Anda mulai melihat kerusakan,” katanya.
“Anda melihat tanah longsor, Anda melihat rumah dengan atap hancur. Juga di mana bangunan benar-benar rusak atau benar-benar runtuh.
“Kami juga melihat keluarga yang tinggal di tenda darurat.”
Juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan unit-unit darurat di rumah sakit kewalahan menampung korban dan beberapa pasien terpaksa harus dirawat di tempat parkir.
Rumah sakit utama di kota Tanjung mengalami kerusakan parah, sehingga staf mendirikan sekitar 30 tempat tidur di bawah naungan pepohonan dan di tenda di ladang.
Bantuan Australia diserahkan kepada Palang Merah
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, beberapa wisatawan Australia di pulau-pulau Gili memilih untuk tinggal di sana, jika akomodasi mereka masih memungkinkan.
Dia mengatakan pejabat DFAT berbasis di hotel Aruna di Senggigi, di bagian utara Lombok serta di bandara Lombok.
Bishop mengatakan persediaan Australia termasuk tenda, penerangan, makanan dan air yang disimpan di Jawa dalam kasus bencana alam seperti gempa bumi telah diserahkan kepada Palang Merah Indonesia untuk didistribusikan.