Connect with us

Buku & Sastra

Senangnya Menjadi Lansia

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Tak kurang dari 30 manusia lanjut usia, menerbitkan buku berjudul “Kita Lansia: Terus Berkarya, Bahagia, Penuh Berkah”. Tak ayal, Badan Pembentuk Perda DIY DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta menyambut positif.

Sebagai wujud dukungan, Ketua Badan Pembentuk Perda DIY, Dr. Hj. Yuni Setya Rahayu, SS., M.Hum memfasilitasi kegiatan diskusi buku tersebut. Adapun yang bertindak sebagai penyelenggara, Komunitas Sastra Bulan Purnama dan Komunitas Paguyuban Wartawan Sepuh Yogyakarta.

“Para lansia yang usianya di atas 60 tahun ini, masih terus berkarya. Saya kira hal itu menyenangkan. Sebab, lansia tidak harus berdiam diri di rumah, melainkan tetap beraktivitas,” kata Yuni Setya Rahayu.

Diskusi buku akan berlangsung di Ruang Paripurna 2, Lantai 2 Gedung DPRD DIY, Jl. Malioboro 54, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta. Dua narasumber akan hadir sebagai  pembicara. Yang pertama, Dr. dr. Zaenal M. Sofro, AIFM, Sport  & Circ.  Med. Pengajar Fisiologi FK UGM. Pembicara kedua, Halim HD, networker kebudayaan, tinggal di Solo, sekaligus mewakili penulis buku.

Buku Kumpulan Esai “Kita Lansia”. Pembahas: Dr. dr. Zaenal M. Sofro, AIFM, Sport  & Circ.  Med., Halim HD, dan moderator Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp. Perio, Subsp RPID, FISIF.

Di Atas 60 Tahun

Adapun yang berperan sebagai moderator adalah Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp. Perio, Subsp RPID, FISIF. Pengajar FKG UGM, yang merupakan salah satu penulis dalam buku ‘Kita Lansia’.

Profesi penulis buku beragam. Ada yang wartawan, dokter, penyair, pemikir kebudayaan, pengajar, peneliti, perawat, penyair, dan aktivis yang tinggal di berbagai kota. Ada yang tinggal di Jakarta,  Australia, Bekasi, Tangerang, Semarang, Solo, Yogyakarta dan beberapa kota lain. Mereka berusia di atas 60 tahun, dan yang tertua berusia 79 tahun.

Ke-33 penulis itu adalah, Adri Darmaji Woko, Agoes Widhartono, Ahmad Syaify, Benedictus Mujiyadi, Bambang Prayitno, Bambang Sigap Sumantri, dan Bob Trisunuwarso. Disusul nama-nama selanjutnya, Dewi Anggraeni, Genthong HSA, Gunawan, dan Gunoto Saparie.

Nama penulis lainnya, Halim HD, Handrawan Nadesul, Herry Gendut Janarto, Isti Nugroho, Kurniawan Junaedhie, Lies Wijayanti SW, dan Mustofa W. Hasyim. Kemudian disusul ada nama Nia Samsihono, Ninuk Retno Raras, Ons Untoro, Ratna Hendrarsi, Sinta Herindrasti, Simon HT, Soeparno S. Adhy, Sofia Tri Lestari Setyaningsih, Sulis Bambang, Sunarto, dan Sutirman Eka Ardhana. Deretan terakhir, ada nama Wahid Supriyadi, Wara Kusharwanti, Wisma Nugraha Christanto, dan YB. Margantoro.

Adapun, penggagas penerbitan buku ini ini adalah Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama dan Sinta Herindrasti, Pengajar di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Mereka merasa perlu memberi ruang bagi lansia untuk melakukan refleksi. Harapannya, refleksi itu berguna bagi orang lain.

“Mungkin, setelah buku ini, lansia perlu diajak menulis tema lain, agar pikirannya terus bergerak, sekaligus untuk menunjukkan bahwa lansia tidak pikun,” ujar Sinta Herindrasti.

Informasi terakhir, kapasitas 70 peserta diskusi, sudah penuh. Panitia berterima kasih atas dukungan fasilitasi dari DPRD DI Yogyakarta. (*)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *