Connect with us

Kabar

Pilpres Rasa “Nano Nano”

Published

on

PEMILIHAN presiden langsung (Pilpres) 2019 rasanya seperti Nano-nano. Ada manis, asin, asem. Malah, ada pahitnya, rasa yang tidak disertakan dalam rasa permen.

Umat Islam, menjadi primadona untuk diperebutkan dalam Pilpres dan Pileg 2019 ini. Dan berhubung sebagian masyarakat Indonesia masih kental dengan patronasi, tidak mengherankan kalau para kiai, habib, ajengan, tuan guru, dan ustad, menjadi magnet bagi tim sukses Pilres untuk ditemui dan bakan dikunjungi (sowan). Efek suwan ke para kiai tersebut, tentu sangat diharapkam untuk dapat mendongkrak perolehan suara dalam pemilu.

Tidak mengherankan kalau kemudian muncul saling klaim dukungan dari basis Islam, dukungan kiai atau dukungan habaib (habib). Menurut Habib Fahri Almusawa dan Habib Sholeh Almuhdar, dalam Pilres 2019 ini dukungan para habib yang ada di tanah air tidaklah ke salah satu pasangan calon presiden – wakil presiden. Dengan demikian apabila  ada pihak yang mengatakan, para habib mendukung pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pada pemilu presiden 2019, itu hanyalah klaim.

Hal itu dikatakan Habib Fahri Almusawa dan Habib Sholeh Almuhdardi sela-sela ziarah ke makam Habib Abdullah Alhaddad Sangeng atau Kramat Bangil, di Bangil, Pasuruan, pada akhir pekan lalu. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama dengan Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, dalam kesempatan yang sama juga berziarah ke makam Habib Abdullah Alhaddad Sangeng.

Habib Fahri mengungkapkan, kalau ada yang menyatakan bahwa semua habaib adalah pendukung Prabowo-Sandi, itu adalah pernyataan yang tidak benar. Faktanya,  banyak Habaib yang mendukung  pasangan  nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf.  “Itu hanya klaim,” katanya.

Habib Sholeh, yang juga anggota Tim KH Ma’ruf Amin, menambahkan, untuk menambah basis dukungan dalam Pilpres 2019, pihaknya terus melakukan penggalangan dukungan untuk pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf.

“Satu orang habib sebaiknya tak dianggap remeh, karena setiap habib melakukan komunikasi setiap harinya dengan masyarakat,” katanya.

Dia juga mengingatkan  bahwa Habib bukan hanya mereka yang bersorban saja, tapi juga yang tidak bersorban.

“Mereka yang tidak bersorban juga Habib. Legalitasnya juga jelas. Kami juga berdakwah,” katanya seperti dikutip Antara belum lama ini.

Habib Sholeh mengingatkan, semenjak zaman Perjuangan kemerdekaan, para Habib juga ikut berjuang. Yang penting dicatat, para Habib tidak pernah jadi pemberontak.

“Habaib datang ke Indonesia untuk berdakwah, dan dalam sejarah habaib ke Indonesia belum ada yang jadi pemberontak,” tegasnya. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *