Connect with us

Traveling

Pilih Mana, Orang Utan atau Gajah?

Published

on

Keterangan view river dari Hotel Heritage di Bukit Lawang. (foto : ist)

Bukit Lawang adalah nama tempat wisata di Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi ini terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai, atau sekitar 80 km di barat laut Medan. Untuk menuju Bukit Lawang dari Bandara Kualanamu, perlu waktu sekitar empat jam. Adapun jarak Bukit Lawang dari Medan kurang lebih sekitar 85 km. Sedangkan dari Bandara Kualanamu ke kota Medan sekitar 32 km. Itu artinya, total jarak menjadi sekitar 117 km atau sekitar tiga jam perjalanan.

Wisata Bukit Lawang dikenal dengan icon orang utan. Ada beberapa destinasi wisata di Bukit Lawang, antara lain trekking, arung jeram, gua kelalawar (bat cave) dan jalan-jalan ke suatu perkampungan sambil melihat kegiatan masyarakat membuat gula merah. Di samping, ada satu objek lagi yang menarik, yaitu melihat kawanan gajah di Tangkahan.

Hal itu dikatakan Lias Maha, salah seorang guide lokal di Bukit Lawang kepada Jayakartanews. Lias bercerita, hampir rata-rata jika wisatawan asing (wisman) berkunjung ke Bukit Lawang memilih trekking. Malah ada yang sudah memiliki jadwal misalkan berkunjung tiga hari, kemudian para wisman bisa trekking over night. Hari pertama berangkat, menginap di hutan semalam, besoknya pulang. Ada juga yang berkunjung satu hari khusus untuk trekking melihat orang utan saja. Lama tinggal di hutan sekitar enam jam. Bahkan menurut Lias, ada yang minta dibuatkan itinerary untuk lima sampai tujuh hari.

Orang utan, icon wisata Bukit Lawang, Sumatera Utara. (foto: ist)

Objek wisata Tangkahan dengan icon gajah. (foto: ist)

“Pelayaan kami sampai ke jasa membawakan semua equipment yang mereka bawa. Dengan begitu, para wisman tidak perlu repot, dan bisa fokus menikmati alam,” jelas Lias.

Ia menambahkan tentang wet wild tracking di Bukit Lawang. Kebetulan ada dua sungai yaitu Sungai Bahorok dan Wampu. Untuk wet river bold itu di sungai wampu yang mana arus airnya lebih besar bukan seperti sungai di Bahorok hanya traditional rafting, seperti bannya diikat dan ini wisman dan wisatawan lokal bisa juga.

Selain itu ada jalan-jalan ke perkampungan di daerah perbatasan Bahorok yang jaraknya sembilan kilometer dari Bukit Lawang. Di sana ada penanaman organik tanpa chemical. “Kami (guide) bawa tamu selama tiga jam naik becak motor, mengunjungi pembuatan gula merah, melihat pemandangan tanaman padi, dan melihat aktifitas kehidupan atau kearifan lokal masyarakat setempat,” ujar Lias

Kemudian untuk perjalanan gua kelelawar (bat cave) jarak perjalanannya hanya setengah jam dari penginapan di Bukit Lawang. Para wisatawan nanti akan dibawa menelusuri lorong gua. Bisa juga kalau dikehendaki masuk lebih dalam yang ada unsur adventure. Lama kunjungan gua biasanya dua jam.

Perjalanan dari Bukit Lawang ke gua kelelawar jarak tempuh 30 menit dari hotel yang ada di Bukit Lawang dengan berjalan kaki atau sepeda motor. Di Bukit Lawang itu kunjungan wisatawan lokal lebih banyak pada saat hari inMggu atau pada hari libur, tetapi kalau wisatawan asing itu ada bulan-bulan tertentu, misalkan Juni, Juli dan Agustus, saat high season. Bila pada musimnya tamu bisa mencapai ribuan orang, dominan asal Belanda bisa 40 sampai 50 persen.

Guide yang sudah mengeluti profesi itu selama 15 tahun ini berkeinginan agar informasi mengenai Bukit Lawang lebih dipromosikan oleh pemerintah.

Setelah Lias bercerita mengenai Bukit Lawang, kemudian ia bercerita tentang Wisata Tangkahan, tempat wisata yang terkenal dengan kawanan gajah sebagai iconnya. Lokasinya ada di antara dua desa yaitu Namo Sialang dan Sei Serdang.

Jika datang dari Bandara Kualanamu menuju Wisata Tangkahan perlu waktu sekitar lima jam, Sedangkan dari kota Medan, sekitar empat jam. Dari Bukit Lawang jika naik mobil jeep hanya satu sampai dua jam perjalanan.

Wisata Bukit Lawang dan Tangkahan sama-sama ada sungainya. Hanya saja bedanya Bukit Lawang dikenal dengan icon orang utan, Tangkahan dikenal dengan gajah. Para pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan gajah, ikut memandikan misalnya.

Di kesempatan berbeda, Juli warga Medan mengatakan bahwa wisata Bukit Lawang sangat bagus, asri view river-nya. “Saya dan teman-teman akhir tahun 2017 pernah berkunjung ke Bukit Lawang, menginap dua malam, kami jalan sampai ke ujung melihat orang utan. Sayang kami tidak sempat ke Tangkahan padahal sudah dekat. Mudah-mudahan lain kali,” ujar Juli. (monang s)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *