Ekonomi & Bisnis
Penangkaran Padi di Tanah Bumbu
PENANGKARAN padi varietas unggul baru seluas 38 H merupakan langkah Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang selama ini sebagian bibit tersebut disuplai daerah lain. Selanjutnya, setelah kebutuhan sendiri terpenuhi, giliran Kabupaten Tanah Bumbu akan mensuplai kebutuhan bibit padi untuk daerah lainnya di Kalimantan Selatan .
“Panangkaran ini yang terbesar kedua di Kalimantan Selatan setelah Kabupaten Tapin. Bapak Presiden Joko Widodo akan meresmikan penangkaran ini dalam waktu dekat, “ papar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu H. Setia Budi kepada Jayakartanews.com
Upaya penangkaran ini dilakukan Tanah Bumbu dengan arahan konsultan ahli bidang pertanian DR Baso Muchtar, staf ahli Bupati Bantaeng. Sebagaimana kita tahu, kemajuan pembangunan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan telah berkembang pesat, sehingga banyak kabupaten di Indonesia bekerja sama dengan Bantaeng, utamanya di bidang pertanian.
“Saya diutus Pak Bupati Bantaeng membantu Tanah Bumbu, “ kata Dr Muchtar.
Penangkaran padi ini antara lain meliputi varietas inpari 8, inpari 32, inpari 33, inpari 39, inpari sidemuk,sertani-1 bantaeng, dan inpago-11. Bibit padi ini akan diberikan kepada masyarakat petani Tanah Bumbu dengan keseluruhan lahan sekitar 17.890 hektar.
Menurut Setia Budi, dengan varietas unggul baru ini, perhektar lahan dapat menghasilkan 8,8 ton gabah. Di daerah tertentu bisa 3 kali panen, namun ada pula yang 2 kali tanam padi atau 2 kali panen di lahan-lahan tadah hujan.
“Kelak hasil panen pun tidak hanya untuk memenuhi Kabupaten Tanah Bumbu saja. Kalau surplus kita ekspor atau suplai kabupaten lain, “ ujar Setia Budi.***