Kabar
Mukernas Pertina Amburadul, Sosok Komaruddin Simanjuntak Menguat
JAYAKARTA NEWS – Demi mendapat sorotan tajam berbagai pihak, serta otokritik dari tubuh Pertina sendiri, maka Kamis (12/11/2020) PP Pertina menggelar Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional). Mukernas digelar secara virtual.
Apa lacur, ketidaksiapan panitia menggelar Mukernas, berakibat makin deras kritikan dan sorotan terhadap kinerja PP Pertina 2016 – 2020. “Acara molor hingga dua jam menunjukkan ketidaksiapan panitia. Ditambah, kepemimpinan sidang yang terkesan diktatoris dan tidak demokratis, karena mikropon peserta dimatikan, sehingga tidak memungkinkan peserta Mukernas menyampaikan pendapat,” ujar Syarkawi Yuzan, Sekretaris Pengprov Pertina Aceh, kepada Jayakarta News.
Kesan senada tidak hanya datang dari Sarkawi, tetapi dari para pengurus Pengprov Pertina lain. Mereka di antaranya Adam Taka Simanjuntak (Sekretaris Pengprov Pertina Sulawesi Selatan), Ramli Ramlan (Sekretaris Pengprov Pertina Kalimantan Barat), dan banyak pengurus daerah lain yang merasa kecewa dengan Mukernas kemarin.
Semula, peserta Mukernas masih berharap ada dialog konstruktif antara pengurus daerah dengan PP Pertina. Terlebih, persoalan organisasi dinilai semakin carut-marut. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan pengurus KONI Pusat akan mengambil alih PP Pertina. “Kalau itu terjadi, sangat memalukan,” tambah Syarkawi Yuzan. Apa daya, yang terjadi pada Mukernas justru jauh panggang dari api harapan peserta.
Tanda-tanda ketidakprofesionalan pengurus pusat Pertina dalam mengelola dan menjalankan roda organisasi tampak dari banyak aspek. Pertama, tidak adanya harmonisasi program antara PP dengan Pengprov. Ini dinilai aneh, mengingat Pertina berkewajiban membina pengurus-pengurus daerah. “Tapi praktiknya, mereka menjalankan semau sendiri,” tambah Ramli Ramlan, dari Kalimantan Barat.
Yang kedua, tidak adanya prestasi menonjol. Bahkan dalam ajang Asian Games 2018, di mana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah, target satu emas pun tidak tercapai. “Banyak potensi petinju amatir di daerah dipandang sebelah mata oleh PP Pertina. Mereka menentukan atlet yang dimajukan atas dasar kedekatan. Jadilah, petinju yang berlaga hanya itu-itu saja,” tambahnya.
Ketiga, pelanggaran berbagai ketentuan baku organisasi yang sudah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. “Salah satu contoh ya Munas yang molor. Dalam Mukernas di Cisarua, Bogor Desember 2019 ditetapkan Munas diselenggarakan bulan Agustus 2020 di satu daerah di Jabotabek. Tapi nyatanya hingga hari ini belum juga diselenggarakan,” tambahnya.
Para peserta Mukernas yang kecewa dengan kepemimpinan Ketua Umum PP Pertina Johny Asadoma, mendesak PP Pertina segera menggelar Munas, demi kebaikan organisasi ke depan. Bukan hanya itu, mereka juga mempertanyakan sikap Johny Asadoma.
Semula, sempat diapresiasi sejumlah pengurus, saat dirinya menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi di Munas 2020, yang salah satu agendanya memilih Ketua Umum PP Pertina periode 2020 – 2024. Tetapi, belakangan dikabarkan Johny akan berusaha mempertahankan jabatannya.
“Akan lebih elegan kalau beliau mundur. Tugas di Mabes Polri tentu akan menjadi kendala untuk bisa aktif dan fokus membenahi organisasi. Sementara, tantangan ke depan sangat besar. Jika beliau merelakan estafet kepemimpinan kepada tokoh lain yang lebih mampu mendongkrak prestasi dan mengelola organisasi, harusnya beliau legowo. Dengan begitu, image-nya akan positif,” tambah Syarkawi.
“Bersatu Hati” Dukung Komaruddin
Meski begitu, kalau toh Johny Asadoma tetap ngotot maju dalam Munas, para pengurus Pengprov Pertina memprediksi tidak akan berhasil. Sebab, kepercayaan pemegang hak suara sudah luntur kepadanya. Bahkan, saat ini tak kurang dari 23 Pengurus Pengprov Pertina se-Indonesia, sudah menyatukan kebulatan tekad untuk mengusung sosok Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak sebagai Ketua Umum PP Pertina 2020 – 2024.
Ke-23 suara sudah bulat mengarah ke Komaruddin Simanjuntak. Kekompakan mereka bahkan diikat dalam satu slogan kebersamaan bertagar “Pengprov Pertina Bersatu Hati”.
“Benar, kami sudah bersatu hati mengusung Komaruddin Simanjuntak menjadi Ketua Umum PP Pertina. Kami juga sudah sering bersilaturahmi dengan beliau. Sosoknya luar biasa. Bukan saja matang, tetapi juga smart dan akomodatif terhadap masukan orang lain. Tipe pemimpin seperti ini yang dibutuhkan Pertina. Beliau juga sangat nasionalis. Dalam banyak kesempatan, selalu mengetengahkan keinginan yang kuat melihat bendera merah putih berkibar di pucuk bendera kejuaraan. Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang dalam berbagai kejuaraan. Tidak saja di tingkat ASEAN, tetapi Asia bahkan dunia. Beliau punya keyakinan kuat, karena Indonesia pernah berjaya di ajang tinju amatir,” papar Syarkawi. (mon)