Connect with us

Kabar

Mahasiswa Baru UBJ Jalani Tes Urine, Cegas Narkoba Masuk Kampus

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) kembali mewajibkan seluruh mahasiswa barunya untuk menjalani tes urine guna memastikan bahwa mereka bersih dari narkoba.

Untuk tahun akademik 2019/2020 ini, sebanyak 2.430 mahasiswa baru, menjalani tes urine. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Tanoto, Kampus II UBJ di Jl. Raya Perjuangan, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Untuk melaksanakan tes urine ini, menurut Rektor UBJ, Dr Bambang Karsono, pihaknya bekerja sama dengan Badan Narkotoka Nasional (BNN). Dengan cara inilah, UBJ mencegah mahasiswanya terkena narkoba.

Dalam pengarahannya kepada para mahasiswa baru di Auditorium Gedung Tanoto, Bambang mengungkapkan, bahwa bagi yang tidak lolos tes urine bebas narkoba, bukan berarti tidak boleh kuliah di UBJ, tetapi yang bersangkutan ditunda awal kuliahnya setahun kedepan.

Tes deteksi narkoba ini sama sekali tidak mempengaruhi hasil tes potensi akademis yang sudah dijalani calon mahasiswa, melainkan hanya menunda setahun bagi yang terindikasi positif terkena narkoba. Kepada yang bersangkutan akan direkomendasikan untuk menjalani rehabilitasi.

“Kegiatan ini kami lakukan dalam rangka mewujudkan lingkungan kampus yang bersih dari narkoba, kami melaksanakan tes urine kepada seluruh mahasiswa baru,” jelas Bambang, yang juga menjadi salah satu pengurus GRANAT Pusat.

Untuk diketahui, organisasi kemasyarakatan yang berfokus pada aksi-aksi pencegahan narkoba itu, juga memiliki Rayon di Kampus UBJ. Menurut Bambang, pihaknya telah mendeklarasikan bebas narkoba sejak 2014 lalu. Semenjak itulah, UBJ rutin melaksanakan kegiatan tes urine bagi mahasiswa baru.

Ditambahkan, mereka yang mengikuti tes urine ini telah dinyatakan lulus dan membayar uang kuliah.

“Apabila ada yang positif ketahuan mengunakan narkoba, maka kita tunda mahasiswa tersebut, kuliahnya di tahun depan dengan harus membawa surat keterangan dari Lido BNN, bahwa yang bersangkutan bebas narkoba,” jelas Bambang

Diperoleh keterangan, dari 3.607 mahasiswa yang diterima, yang hadir saat tes urine sekitar 2.430 mahasiswa‎. Pihak kampus masih menunggu mahasiswa yang belum datang untuk menjalani tes urine.

BNN melalui AKP Agus Yulianto (Direktorat Peran Serta Masyarakat) menjelaskan, pihaknya menggunakan alat pengukur kandungan urine yang dapat mendeteksi zat adiktif seperti ampetamine, methapetamine, ganja, kokain. Alat tersebut, memilki enam parameter zat adiktif.

“Kalau positif menggunakan narkotika, kode garisnya satu. Sedangkan, negatif garisnya dua bar,” kata Agus. Dia berharap, seluruh mahasiswa baru UBJ adalah pelajar yang bebas dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang lainnya.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *