Connect with us

Kabar

Konvoi Puluhan Motor Bawa Senjata Tajam di Bogor Meresahkan Warga

Published

on

BOGOR, JAYAKARTA NEWS— Ketenangan ibadah puasa di bulan suci Ramadan di Bogor sudah dikotori dengan aksi brutal konvoi puluhan motor boncengan sembari mengalung-alungkan senjata tajam (sajam) kemarin (Sabtu, 1/4)  malam. Sungguh membuat resah masyarakat Kota Bogor khususnya di daerah padat kuliner sekitar Jalan Merdeka hingga Jalan Martadinata, yang sering menjadi tempat favorit masyarakat mencari  makan malam sehabis ibadah taraweh.

Dari video yang viral beredar di Bogor, tampak puluhan orang bermotor yang diperkirakan berusia remaja meneriakan yel-yel “pancasan – pancasan” sambil membunyikan klakson dan mempertontonkan senjata tajam berupa clurit dan pedang keatas udara. Kelihatan sangat menakutkan dan  berbahaya bila terjadi bentrrokan.

Sebutan “pancasan” sepertinya ungkapan simbolik yang menyatakan bahwa mereka adalah geng bersenjata dari daerah Pancasan, salah satu Kelurahan di wilayah Kecamatan Kota Bogor Barat, Kota Bogor. 

Menurut beberapa saksi mata, aksi konvoi bersenjata tajam ini memang terlihat melintas dari arah Pancasan melewati Jl Merdeka menuju kawasan seputar Yasmin.  

“Belum jelas tujuan aksi mereka. Apa sekadar gagah-gagahan membuat konten atau alasan lain,” jelas Ketua RW 01 Kelurahan Situgede, Suherman yang mengaku ikut menjaga wilayahnya bersama Ketua-ketua RW di kawasan Bubulak beserta  Camat dan petugas keamanan  Kecamatan Bogor Barat hingga jelang waktu sahur.

Salah satu warga di Kecamatan Ciomas yang berbatasan  wilayahnya dengan area konvoi menyatakan sangat kecewa dan marah dengan aksi konyol tersebut. Menurut Ace Kamaludin, peran orangtua adalah filter pertama untuk mencegah kejadian brutal seperti itu. “Jangan andalkan petugas keamanan. Mereka juga punya keluarga dan ingin ibadah. Orangtualah yang harus menjada putra putrinya apalagi saat ramadhan begini,” ungkap tokoh masyarakat itu yang tampak sangat kecewa dan berharap polisi segera membekuk otak penggerak konvoi konyol tersebut

Kapolres Bogor AKBP Iman Imannudin /foto: tarunanusantara.sch.id

Hingga JayakartaNews meliput malam (2/4) ini, belum diketahui ada bentrokan atau korban atas peristiwa yang sangat memalukan yang terjadi  pada malam minggu.

Namun, menurut informasi yang diperoleh, kondisi dapat segera terkendali setelah satu satuan polisi bersama TNI menghalau kerumunan brutal itu untuk bubar. Karena sebelum Ramadan Walikota Bogor sudah mengeluarkan surat edaran nomor: 300/1398.Hukham tentang enam point larangan kegiatan selama Ramadan, khususnya yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban umum termasuk kegiatan kumpul-kumpul malam atau saat sahur yang dicurigai dapat mengganggu ketenangan masyarakat dalam melaksanakan ibadah puasa.

Larangan yang hampir sama juga dikeluarkan oleh Kapolres Bogor AKBP Iman Imannudin dalam konperensi pers minggu lalu didampingi anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bogor. Kapolres tegas melarang kegiatan kumpul-kumpul terutama di jam malam hingga waktu sahur, apalagi membawa alkohol dan senjata tajam. Konvoi kendaraan di jalan raya dalam bentuk kegiatan Sahur On The Road (SOTR) juga tidak diperbolehkan.

Alasan perwira menengah yang baru saja meraih gelar Doktor dibidang hukum ini melarang aktivitas  SOTR tidak lain karena alasan keamanan dan ketertiban. “Kita melarang kegiatan SOTR karena dapat memicu keributan hingga tindakan kriminal. Petugas patroli kita akan langsung membubarkan bila ditemukan kerumunan saat sahur,” tegas lulusan Akpol tahun 2002 ini. (nat)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *